Mohon tunggu...
Erika Sari
Erika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Erika

Er

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kurangnya Pendidikan Karakter

8 Maret 2021   09:18 Diperbarui: 8 Maret 2021   09:55 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tahun-tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya banyak sekali terdengar berita tentang masalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kalangan pelajar. Di zaman yang modern super canggih sekarang ini baik anak-anak dari usia kecil atau pun usia remaja dapat mengakses internet dengan sangat mudahnya. Lewat internet ini juga beberapa tahun ke belakang atau pun tahun-tahun ini kita banyak melihat sangat banyak kasus seperti Bullying di kalangan pelajar SD, SMP maupun SMA, kasus pemerkosaan ataupun asusila oleh pelajar, mengalami hamil di luar nikah, penyalah gunaan obat, tawuran dll. Tidak hanyak di kalangan pelajar saja yang begini di kalangan para elit politik pun banyak sekali terdengear berita kasus korupsi, saling lempar tuduhan dan menebarkan berita bohong.

Pendidikan Menurut Undang-Undang Dasar Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 di jelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan karakter ini sudah lama tertanam di dalam Pancasila itu sendiri.

Akar masalahnya adalah bagaimana cara kita atau Langkah-langkah kita untuk mengatasi masalah yang di hadapkan seperti ini, peran sekolah, guru, media dan lingkungan itu sendiri sangat amat penting untuk membangun suatu karakter yang baik. Sosialisasi anak pertama adalah orang tua atau keluarganya sendiri. Keluarga yang menanamkan sikap, karakter yang baik maka di masa depan akan membentuk sikap, karakter baik anak itu sendiri. Pengawasan orang tua pun tidak luput untuk mengawasi pekembangan anaknya, apalagi dalam sistem belajar daring seperti ini mengawasi si anak saat bermain gadget saat wajib hukumnya karena banyak juga sisi negatif dari gadget itu sendiri apalagi kalau sudah masuk ke internet banyak akses yang sangat rawan kalau tidak di saring dengan baik. Ketika di sekolah juga peran lingkungan dimana ia mengenyam pendidikan sangat berpengaruh bagi si anak.

Guru adalah orang tua ke-2 bagi murid di sekolah dan sangat krusial dalam pembentukan karakter individu seorang anak. Namun sering atau tidak jarang guru yang membuat karakter anak menjadi jelek karena lebih melihat hasil akhir atau nilai dalam ujian sebagai indikator kecerdasan seorang anak padahal belum tentu anak itu tidak padai sebab tidak semua anak mencolok di semua pelajaran mereka mempunyai bidangnya masing masing untuk menjadi sangat sukses kelak di masa depan ataupun membuat anak takut dengan cara menyuruh ke depan anak yang kurang paham mengerjakan sesuatu dan malah memarahinya hal itu membuat mental anak menjadi jelek dan menjadi takut untuk melakukan sesuatu sebab menjadi tidak percaya diri dengan potensi dirinya sendiri dan sebuah Pancasila hanya di jadikan bahan ajaran dan tidak diimplementasikan dengan baik. 

Dari sinilah yang bakal menciptakan bibit para koruptor, gampang berbohong dll. Tayangan-tayangan yang tayang di televisi pun sebaiknya di saring karena tidak jarang yang berpengaruh buruk pada pembentukan karakter si anak. Pemerintah pun harus mencari cara atau menciptakan ide ide brilian untuk pembentukan karakter agar menciptakan bibit unggul yang kompeten.

Arus globalisasi yang kita hadapi saat ini menurutku belum mampu di bentengi dengan Pendidikan karakter yang sangat mumpuni, aku melihat hal ini cenderung di abaikan di biarkan mati perlahan begitu saja padahal sangat penting bagi suatu bangsa agar menciptakan bibit-bibit baru yang sangat unggul. Sangat perlu kesadaran dari diri kita sendiri dan semua masyarakat di Indonesia bawa Pendidikan karakter seperti ini sangat penting sekali untuk masa depan bangsa itu sendiri. Tan Malaka pernah bilang bahwasanya pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan. Kecerdasan tidak dapat terbentuk kalau tidak ada sistem pendidikan yang mumpuni namaun harus memperhatikan aspek pembentukan karakter juga karena kalau kecerdasan tidak di barengi dengan ahklak atau karakter yang baik itu sama saja sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun