Mohon tunggu...
Erika Sari
Erika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Erika

Er

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjalananku untuk Mengibarkan Sangsaka

6 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 6 Februari 2021   16:37 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hi! kenalin namaku Erika sekarang aku berumur 17 tahun dan masih duduk di kelas 3 SMA, ohiya aku sekolah di SMA Negeri 1 Padalarang. Aku mengikuti ekstrakulikuler paskibra di sekolah yang bernama pandawa.  Pada satu hari dimana aku lagi latihan paskibra di sekolah, dan disitu ada 2 orang kakak kelasku paskibraka tahun 2018. Aku memanggilnya teh Trina dan teh Zifany, aku selalu berhalusinasi "wah kalau aku seperti mereka pasti orang terdekatku terutama orang tuaku pasti bangga". Aku sangat termotivasi dan juga mengapresiasi mereka karena telah membawa nama baik sekolah sekaligus membuat orang tua mereka bangga. Datanglah hari dimana akan ada diadakan pendaftaran seleksi paskibraka "Erika ayo ikutan" ujar teh Trina kepadaku. Aku sempat pesimis karena tidak yakin kalau aku bisa lolos, tapi akhirnya aku mencoba untuk ikut daftar dengan rasa optimis. Bukan hanya aku yang ikut mendaftar tapi teman-temanku Anisa, Faninna, Rizqia, Adinda, Darma dan juga Dafa ikut mendaftar. Sebelum daftar aku dan teman-temanku latihan psikotes dan juga soal-soal pelajaran dibimbing oleh teh Trina, teh Zifany dan rekan-rekannya. Hari mendaftar pun datang, kami mendaftar diantar oleh pembina paskibra sekolah yaitu bapak Yuli. Kami pergi ke Kantor Bupati Bandung Barat di gedung C tempat pendaftaran seleksi paskibraka. Kebetulan disana sedang kosong hanya ada kami yang mendaftar karena masih pagi sekitar jam 10 a.m. Disana kami di cek tinggi badan yang dimana minimal tingginya 160 cm, tapi alhamdulillah kita semua lolos untuk mengikuti seleksi. Setelah itu kami bergegas untuk pulang "kalian mau pulang atau mau balik ke sekolah?" tanya pak Yuli kepada kami, kami semangat untuk menjawab "pulang pak".
   Tidak lama dari pendaftaran itu kami melaksanakan seleksi yang bertempatan di Cihampelas Cililin, tepatnya di sebuah gor. Kami pergi kesana 1 hari sebelum seleksi karena kami menyewa kost supaya tidak cape untuk bolak-balik Padalarang-Cihampelas. Kami kesana diantar oleh pak Yuli menggunakan mobil sekolah juga dibimbing oleh teh Trina, teh Zifany dan juga teh Bintang, jarak tempuhnya sekitar sekitar 90 menit dari Padalarang ke Cihampelas. Sesampainya di kost-an kami langsung membersihkan kost-an tersebut karena kotor, akhirnya kami terlebih dahulu menyapu dan mengepel lantai kost-an. Setelah membersihkan lalu kami membereskan barang-barang, menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam untuk membersihkan kost-an dan membereskan barang. Jam 10 malam kami disuruh untuk tidur "dek tidur ya, soalnya besok harus bangun pagi untuk bersiap-siap" ujar teh Zifany. Akhirnya kami pun tidur karena harus bangun pagi untuk bersiap-siap mengikuti seleksi hari pertama. Treng-treng-treng alarm pun berbunyi pukul 4 a.m, kami bersiap-siap untuk mandi dan sholat. Mandinya secara bergiliran karena kamar mandi ada 1, dan aku yang pertama mandi. Setelah mandi langsung sholat dan menyiapkan barang-barang yang harus dibawa di hari pertama seleksi. Hari itu aku sangat semangat karena akan mengikuti seleksi, akhirnya kami jam 7 a.m pergi dari kost-an ke tempat seleksi sekitar 5 menit jalan kaki karena emang deket banget. Kami di bariskan terlebih dahulu di luar gor karena menunggu teman-teman yang lain yang belum datang. Sekitar jam 8 a.m kami masuk ke dalam gor yang diawali dengan pembukaan oleh orang-orang penting yang menyangkut paskibraka. Setelah itu kami di absen jika tidak ada yang hadir berarti orang tersebut dianggap gugur. Hari pertama kami dites pengetahuan, psikotes, bakat dan juga wawancara. Hari pertama seleksi kami menghabiskan waktu dari jam 8 a.m sampai jam 5 p.m, hari itu sangat melelahkan sekaligus menyenangkan. Setelah itu kami langsung pulang ke kost-an langsung mandi seperti biasa bergiliran hehe. Malam harinya kami bercerita-cerita tentang hari pertama seleksi "haha tadi ngakak banget Darma sama Dafa kedepan" ujar Anisa, Darma pun menjawab "disangka sangkar burung wkakak" karena Darma dan Dafa membawa kahon untuk tes bakat. "tadi aku ngakak banget nyanyi dadakan karena gatau mau nyanyi apa yaudah deh aku nyanyi lagu daerah" ujarku, "aku nyanyi lagu vierra hahah" kata Faninna. Setelah kami berbincang tak lama kemudian kami langsung istirahat untuk seleksi hari kedua. Keesokan harinya kami seperti biasa bangun jam 4 a.m segera bersiap-siap, di hari kedua kami seleksi dites fisik. Kami harus lari 11 menit mengelilingi lapangan, shuttle run, lari zig-zag, shit up, push up selain tes fisik kami juga di tes PBB. Seperti biasa kami pulang kurang lebih jam 5 p.m seperti hari sebelumnya siklusnya seperti itu. Hari ketiga seleksi pun datang tapi sayangnya salah satu rekanku yaitu Faninna harus pulang karena ia sakit jadi ia dianggap gugur karena tidak mengikuti seleksi, jadi tinggal aku, Anisa, Adinda, Rizqia, Darma dan juga Dafa yang masih berjuang. Di hari ketiga ini kami di tes kesehatan juga pantuhir yang dimana kami harus berdiri selama kurang lebih 2 jam, jika ada yang pingsan itu berarti dianggap gugur. Pada saat pantuhir ada yang bertanya padaku "tinggi kamu berapa dek?" kata panitia yang menilai, "161 cm kang" jawabku. Hari ketiga ini sangat lelah tapi ini hari terakhir kita seleksi dan juga hari terakhir di kost-an. Sesampainya di kost-an kami langsung siap-siap untuk pulang juga membereskan barang-barang. Sekitar jam 7 p.m kami meninggalkan kost-an dan kami dijemput oleh pak Yuli dan pulang kerumah masing-masing.
   Akhirnya seleksi pun selesai kami hanya tinggal menunggu pengumuman. Aku berharap semoga aku dan teman seperjuangan dari smp yaitu Anisa bisa lolos supaya bisa berjuang bareng lagi tapi siapapun yang lolos mungkin itu yang terbaik. Pada bulan April 2019 pun keluarlah pengumuman yang di posting di instagram ppikbb. Pada saat itu teh Zifany dan yang lainnya memberi tahuku bahwa aku lolos seleksi, kebetulan pengumuman itu keluarnya siang dan aku lagi kerkom sumpah kayak bercucuran air mata haru kayak darah terus ngalir intinya terharu banget heheh "zet ini beneran gak aku lolos zet" ujarku kepada zeta, teman-temanku pun ikut bahagia. Tapi yang lolos hanya aku dan Rizqia, ada rasa bahagia tapi ada rasa sedih juga karena temenku dari smp tidak lolos tapi gapapa aku seneng berjuang dengan Rizqia. Peserta yang ikut seleksi sekitar kurang lebih 200 orang dan yang lolos hanya 36 orang, aku bersyukur banget ternyata tidak ada yang tidak mungkin.
   Perjuanganpun dimulai lagi aku, Rizqia juga rekan-rekan paskibrakaku mulai latihan, pertemuan pertama latihan dimulai bulan Mei yang dimana bertepatan dengan puasa, tapi pada saat latihan pertama aku sedang berhalangan (datang bulan) jadi menurutku cape bisa minum beda dengan rekan-rekanku yang sedang puasa. Pertemuan selanjutnya aku puasa disitu aku merasa lemes banget seperti tidak minum 1 bulan hausnya minta ampun heheh, tapi alhamdulillah aku tidak membatalkan puasa. Kami latihan setiap hari minggu terkadang dalam 1 minggu bisa saja 2-3 kali latihan dari bulan Mei hingga Agustus awal. Pada tanggal 7 Agustus kami melaksanakan puslat (pemusatan latihan) yang bertempatan di Pusdikkav Padalarang, kami melaksanakan puslat selama 10 hari. Ohiya rekanku Shinta dan Hafizh lolos seleksi tingkat provinsi, mereka terlebih dahulu melaksanakan puslat yang dimuali pada tanggal 3 Agustus. Hari pertama puslat kami melakukan pembukaan di aula Pusdikkav kemudian kami langsung menuju barak, barak putra dan barak putri berbeda. Pertama kami masuk barak kami langsung mengganti baju untuk membersihkan barak tersebut kemudian dilanjut pembagian kamar, 1 kamar diisi oleh 2 orang dan teman kamarku yaitu Regyanti,  aku berbeda kamar dengan Rizqia. Siangnya kami langsung menuju lapangan untuk latihan. Keesokan harinya kami bangun jam 4 a.m diawali dengan membersihkan barak setelah itu kami berolahraga lari, push up, dan sit up. Kemudian kami mengganti baju untuk makan pagi, setelah makan kami langsung latihan. Kami selesai latihan sekitar pukul 11.30 a.m dan kemudian lanjut makan siang lalu kami beristirahat sampai pukul 3 p.m. "ayo dek siap-siap untuk latihan" ujar senior, kami pun langsung bergegas untuk latihan, kira-kira sampai jam 5.30 p.m kami selesai latihan dilanjut dengan mandi dan persiapan sholat magrib & isya. Setelah itu kami langsung makan malam, kemudian dilanjut dengan pengisian materi. Begitulah siklus aku dan rekan-rekanku selama pemusatan latihan.
   Singkat cerita pada tanggal 15 Agustus kami dikukuhkan menjadi seorang paskibraka, tapi sayangnya orang tuaku tidak bisa datang karena mamaku sakit dan papaku sedang diluar kota. Kami melaksanakan pengukuhan dimulai pukul 4 p.m sampai dengan 8 p.m, setelah acaranya selesai kami langsung pulang ke Pusdikkav. Keesokan harinya kami melaksanakan 17 Agustus-an karena untuk hiburan agar tidak terlalu serius, banyak sekali permainan-permainan yang membuat kami terhibur. Dan tibalah hari dimana hari itu yang ditunggu-tunggu oleh kita semua yaitu tanggal 17 Agustus hari dimana kami akan melaksanakan tugas negara. Pasukan 8 ada 2 untuk melaksanakan penugasan pagi dan sore, kebetulan aku berada di pasukan 8 bersama Rizqia. Pelatihpun mengumumkan siapa yang melaksanakan tugas pagi dan tugas sore, pasukan aku pun ditugaskan melaksanakan tugas pagi yaitu mengibarkan bendera. Kami langsung bergegas menuju lapangan, ketika bendera akan dikibarkan rasanya seperti darah yang mengguyur seluruh badan heheh, sangat tegang sekali. Tugas pun berjalan dengan baik bendera dikibarkan tanpa ada kendala apapun. Setelah itu kami langsung pulang ke barak karena menunggu sore untuk menurunkan bendera. Sorepun datang kami langsung bersiap-siap kembali, sekitar pukul 4 p.m kami pergi ke KBB. Syukur alhamdulillah semua tugas kami telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Kemudian kami berfoto dengan wakil bupati Bandung Barat yaitu bapak Hengky Kurniawan. Setelah itu kami langsung pulang kembali ke barak sekitar pukul 8 p.m. Keesokan harinya hari dimana kami pulang ke rumah masing-masing, yang dimana kami sudah merindukan keluarga kami, akhirnya kami pulang pukul 11 a.m sebelum pulang kami melaksanakan penutupan terlebih dahulu. Aku dan rekan-rekanku sudah menjadi PPI (Purna Paskibraka Indonesia) hingga sampai saat ini. "Gapailah cita-citamu setinggi langit", tidak ada yang tidak mungkin!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun