Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes Anak Semakin Marak!

11 Februari 2023   18:09 Diperbarui: 16 Februari 2023   14:25 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tingginya kasus diabetes pada anak yang meningkat baru-baru ini, perlu menjadi perhatian bagi para orang tua untuk lebih mengawasi asupan makanan si kecil. Mindset yang selama ini menerap di masyakarat, tentang anak sehat itu  berbadan gemuk, justru perlu diubah. Karena mindset seperti itu  tidak bisa dijadikan acuan. Tak jadi jaminan anak berbadan gemuk itu sehat.  Justru sebaliknya, anak yang memiliki berat over weight rentan terhadap penyakit berbahaya seperti asma, diabetes dan imunitas tubuh yang lemah. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dirilis pada tanggal 1 febuari 2023, disampaikan bahwa kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat per januari 2023 dibandingkan tahun 2010. Pasien diabetes anak tersebut tersebar di 13 kota-kota besar di Indonesia seperti  kota Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makasar, dan Manado. 

Lalu bagaimana anak bisa terkena diabetes?

Dikutip dari halaman Alodokter diabetes pada anak terbagi kedalam dua kategori :

1. Diabetes tipe 1 

Diabetes tipe 1 biasa terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja. Namun terkadang juga bisa menyerang bayi, balita dan dewasa. Diabetes tipe ini hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tidak menghasilkan hormon insulin, akibatnya kadar gula darah meningkat,  sehingga lama kelamaan bisa merusak organ tubuh. 

Penyebab utama diabetes tipe 1 antara lain :

  • Kelainan autoimun.
  • Faktor genetik keturunan riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga.
  • Riwayat infeksi virus
  • Pola makan kurang sehat misalkan sering mengkonsumsi minuman manis,permen, es krim, jus buah, dan jajanan yang tidak sehat dengan kadar gula tinggi. 

2.  Diabetes tipe 2 

Diabetes ini biasa terjadi pada anak berusia diatas 10 tahun atau remaja. Diabetes tipe ini terjadi ketika tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi. Karena terjadinya gangguan tersebut gula darah semakin meningkat sehingga bisa memicu kerusakan organ vital.

Penyebab utama diabetes tipe 2 antara lain :

  • Faktor genetik keturunan riwayat diabetes tipe 2 dalam keluarga.
  • Obesitas/ kegemukan.
  • Kurang aktif bergerak dan berolahraga.
  • Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula. 

Mengingat bahayanya penyakit diabetes pada anak, maka perlu kiranya kita sebagai orangtua  melakukan pencegahan guna menghindari resiko terkena penyakit tersebut. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan :

1. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi seperti junk food. 

Untuk menghentikan sikecil mengkonsumsi junk food sekaligus, mungkin agak sulit. Mengingat kebanyakan anak-anak sangat menyukai makanan cepat saji seperti  burger, ayam crispy, kentang goreng, cola dan lain-lain. Cara alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan membuat hidangan pengganti junk food.

2. Kontrol asupan gula yang masuk ke dalam tubuh dengan mengurangi asupan minuman manis, terutama minuman dengan kadar gula tinggi yang saat ini banyak beredar dipasaran. 

3. Hindari mengkonsumsi pemanis buatan  yang banyak terdapat pada minuman kemasan. 

4. Lakukan olahraga secara rutin dan biasakan anak banyak bergerak aktif untuk mengurangi resiko obesitas.

5. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas setiap hari. 

6. Terapkan pola makan sehat sejak dini agar si kecil terbiasa dengan pola hidup sehat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun