Mohon tunggu...
Erika DwiSyafitri
Erika DwiSyafitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Management Student

Sharing Something Randomly

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: The Space Between Us (2017)

27 Februari 2021   14:15 Diperbarui: 27 Februari 2021   21:40 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

The Space Between Us adalah film fiktif dengan latar space dan memberikan banyak edukasi mengenai bagaimana kecanggihan dan kehidupan di luar angkasa yang dikemas secara nyata, seru, dan apik.

Sutradara The Space Between Us, Peter Chelsom, telah membuat film yang tidak hanya mengulas kecanggihan teknologi dan kepandaian manusia, ia juga membuat film ini bercerita tentang perbedaan anatomi manusia di Bumi dan manusia di luar angkasa.

Film yang berdurasi 2 jam ini tidak henti membuat penontonnya takjub. Bagi pecinta film space dan drama action akan sangat menikmati setiap scene yang ada. Mulai dari perjalanan antara bumi dan luar angkasa, kehidupan di luar angkasa, kecanggihan teknologi, kecerdasan otak manusia, kisah cinta dramatis, hingga kekeluargaan yang ada akan membuat penonton merasa campur aduk mulai dari bahagia, khawatir, sampai menangis.

The Space Between Us yang beralur maju ini sangat tertata sehingga tidak membuat penontonnya merasa kebingungan. Asa Butterfield (Gardner Elliot) berperan sebagai anak yang lahir di luar angkasa. Gardner menjadi anak yatim semenjak Ibunya meninggal saat melahirkannya, sedangkan Ayahnya ada di Bumi.

Gardner memiliki kehidupan yang berbeda dengan anak di Bumi selama 16 tahun, ia bermimpi untuk datang ke bumi. Sulit bagiya untuk Kembali ke Bumi dikarenakan anatomi tubuhnya yang tidak bisa bertahan dengan grafitasi bumi. Ia tidak mampu untuk tinggal di Bumi, namun ia masih memiliki harapan untuk mengunjungi Bumi dan mencari Ayahnya.

Kecerdasan Gardner yang didapatkan dari Ibunya (Sarah Elliot) memang tidak dapat dipungkiri. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, hal ini benar terjadi pada Sarah dan Gardner.

Walaupun dengan penjagaan yang ketat, Gardner mampu membobol penjagaan itu dan kabur menemui temannya yang selama ini berkomunikasi dengannya melalui online. Britt Robertson (Tulsa), seorang wanita yang banyak membantu Gardner mencapai tujuannya di Bumi.

Kisah Gardner untuk mencari ayahnya di Bumi bukanlah kisah yang mudah, banyak rintangan yang harus dihadapi, dari perasaan semangat hingga putus asa dan hampir bunuh diri pun ia alami. Sosok yang selama ini dia pikir adalah Ayahnya, ternyata bukan.

Film ini memang sangat tidak terduga, Ayahnya adalah orang yang selama ini sudah dia kenal namun ia tidak mengetahuinya. Pada scene ini banyak penonton yang banjir air mata.

Gardner dan Tulsa telah banyak menghabiskan waktu Bersama, Tulsa yang awalnya tidak percaya bahwa Garder berasal dari planet yang berbeda akhirnya dapat mempercayainya. Siapa sangka mereka akan jatuh cinta pada kisahnya. Planet asal mereka berbeda, kisah mereka berbeda, sulit bagi mereka untuk Bersatu.

Gardner harus Kembali ke asalnya, sedangkan Tulsa yang tidak bisa sembarangan mengikuti Gardner. Usaha untuk tetap Bersatu dengan Gardner dilakukan oleh Tulsa dengan maksimal. Tulsa melakukan sesuatu untuk tetap dapat Bersama dengan Gardner di luar angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun