Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ramah

18 November 2022   10:41 Diperbarui: 18 November 2022   11:11 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay monikasmigielska / 277 . Sebuah rumah pada suasana pagi hari

Segelintir ucap, acapkali kau nodai dengan hiruk pikuk dunia ini dengan jutaan kegemingan yang mampatkan kepadaku. 

terperangah sejenak menuai asa yang hampir memuai dan sirna, sejenak ku berkaca pada aliran sungai muara pinta. 

Rumah ramah yang remeh terbesit berdentum dipelupuk hati. Mau apakan perasaan ini...! 

Ramah. Seharusnya aku tak seharusnya di rumah. Terus menerus. 

Senantiasa melanglang buana agar tiada tergerus. 

tubuhku terpelanting manakala ada secuil siulan miring yang membuat ku enggan bergeming. 

Sejenak melerai pundi-pundi rupiah yang harus ku hibah pada hari-hari yang ramah. Tidak melulu.... 

# semarang, 18/11/2022

# rumah ramah yang remeh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun