pagi, siang, petang hingga malam
mengapa pandangan ini terasa muram suram
aku mengerti, kebutaan sedang menyandera
jadi, apa yang bisa ku lakukan selain pandangan hampa
aman yang selalu kau aminkan
mengapa tidak beranjak dikala ku terinjak
aku mengerti, ternyata ketulian
Memenjarakan ku dengan jari jemari tangan
disaat malam kau sulam dengan langit kejora
disaat hambar, kau sulap menjadi istimewa
mengapa ku tak tahu
ternyata, mati rasa lidah sedang merundungku
acap yang kau sulam menjadi ucap
Kemah yang kau tepis dengan tatapan kumuh
bisu yang kau anggap bisa
ternyata sedang menerpa ku juga
****
ajari aku sesuatu, tuk mencintai kekurangan ku, dimulai dari kamu, yang ku ketuk hatimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!