Akhir-akhir ini semangat tak lagi merayap
Tidak jarang, hujan pun turun mengendap
Namun biar bagaimanapun, itu adalah rezeki
Membawa berkah bagi hati yang terpatri
Kulihat setetes air sedang tidak percaya diri
Untuk menitikkan air di tanah gersang ini
Ia bisa membasahi dan membuat harum sekelilingnya
Namun, bisu adalah jalan terbaiknya
Seperti dirimu. Menumbuhkan kebaikan
Kau menyingkap dan kau sembunyikan
Agar tiada orang yang tahu menahu
Meskipun kadang kabar burung menyertaimu
****
Dirimu adalah bongkahan batu berlian
Dibalik hamparan lautan tertawan
Sukar dicari meskipun hampir terganti
Namun, aku harus bisa dan tak boleh bisu disini
Dirimu semasa dahulu pernah bertanya
Tentang rasa penasaran yang kau unggah tiba tiba
Tapi, kebaikan ku hanya ingin ku balut sutra
Agar senantiasa perilaku tak baik, ku ingat ingat sepanjang masa.
Aku bisa berbuat ini
Namun terkadang, bisu lebih berarti
Aku telah berupaya menjadi orang yang kau cari
***Bertanya-tanya***
Namun, jikalau kau berpaling, bisa apa diri ini?
Aku bisa memilih bisu, tapi apakah diri ini bisa membersamai mu?
#Semarang, 29 Oktober 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!