Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Cermin di Kanjuruhan

6 Oktober 2022   15:34 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:15 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by m. Kumparan. Com . Seseorang yang mengarahkan tangannya ke depan cermin. Kamis, 06/10/2022

Saat rekahan batu bata ku terjunkan air. Setitik demi setitik, rapuh perlahan dengan derap derap lenyap menyublim ditelan bumi. 

Saat ku larung dan berhenti menggapainya, tetiba terngiang suatu kisah dengan sapuan relung tak berdarah. 

***

Tragedi Kanjuruhan. Senantiasa berkabung penuh raut muka pucat pasi murung. 

( Di suatu malam, aku sejenak memekik dan menandaskan pena dengan suara pada pinta berderu mengerutu, " Ah, berdenting kenangan pilu yang menggema di telinga ". Cukup membuat guratan dan mata belo. Terpasung dan terdiam.)

 

****

Dibalik cermin

Sejenak daku butuh untuk merengkuh

dengan jari jemari hati yang telah lusuh

Membeli Cermin di Kanjuruhan itu seyogyanya daku bisa bertahan, namun ruam ruam stadion olahraga bola itu telah terbungkam dan terkunci, hanya tinggal dua bilah pintu jalan tersisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun