Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mencari Satu Mata

30 September 2022   07:40 Diperbarui: 30 September 2022   08:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by Pixabay oleh Victoria_rt

Pagi ini, bebatuan pun ikut terenyuh mendengar keluh kesahnya. 

Curahan hati yang ia tandaskan dengan pena, di sebuah buku diary, tidak mempan dan terendus dunia maya. 

Mencari satu mata. Sebenernya bukan itu, ia tak ingin dipandang "sebelah mata".

Saat jam itu nampak lesu ditengah hamparan dinding itu, seperti tambah muram. 

Remah-remah sisa kerupuk tadi, ia jadikan lauk. Lumayan, mengganjal perut gersang. 

Piringan hitam, sesekali ku putar, harap-harap, raut muka yang memagut wajahku yang mengkerut, segera sirna

Sesekali halaman teras ku sapu-sapu, ajar jenuh dan jemu tiada membelenggu ku. 

Atau hidup kan televisi, agar lungsuran baju ini, bisa sembari ku setrika dibalik televisi. 

Begitulah, sejauh mata memandang, terlelap melupakan realita pahit... 

Mencari satu mata dengan maksud " Sebelah mata ". Berkaca-kaca didepan TV. 

Menitikkan air mata... 

# Jum'at, 30/09/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun