Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pengabdi Setan 2 Communion

28 Agustus 2022   19:51 Diperbarui: 31 Agustus 2022   08:13 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: cuplikan layar pengabdi setan 2 Communian oleh Kabar joglosemar / Ayusandra Adhitya Septi Andani 

Lonceng... 

Lilin. Iya, jangan sampai engkau padam! 

Atau... Atau... Atau apa! 


Singup sunyi hingga suara dentuman jantung berdetak sahut sahutan. Saung keabadian, Dimanakah gerangan, aku takut! 

Menyusuri labirin rumah susun. Bulu kuduk berdiri dan merinding. Tersingkap teratai kerahasiaan. 

Jatuh...! Bergelimpangan jiwa jiwa tiada berdosa dengan tubuh meringkuk seperti bersujud tersemat doa doa. 

Sebenarnya parit asa telah senantiasa dia gali, digali digali, menyusuri kejanggalan kejanggalan. Sebuah rahasia. 

Terselip kisah kelam membawa manusia terjerembab kesesatan. 

Naungan jompa jampi... Mulut berkomat kamit terdesir di lumbung hatinya. Meski ia ingin melepaskan nya. 

Rintihan minta pertolongan... 

Tolong... 

Bebaskan kami... 

Jangan pasung kami dalam lingkaran kesesatan. 

Bagai sudah terlanjur mengunyah buah khuldi, ratapan sanksi tak bisa kau elakkan lagi

Pengabdi setan 2 Communian. Menggelegar, menggelisahkan, mencengangkan meskipun terselip candaan yang begitu matang. Film horor

Lalu, apalagi saksi bisu yang harus ku tersemat kan padamu, selain kata "luar biasa"

# Film horor

# Pengabdi Setan 2: Communian

# M. Erik Ibrahim

# Minggu, 28 Ags. 202#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun