Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinderella

23 Juli 2022   20:21 Diperbarui: 23 Juli 2022   20:22 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay

Ayooo... Cepat segera bangun dari ranjang kayu mu itu dan cepat cuci baju kami ini. Kalau tidak, kami akan bilang ke ibu.. Agar kamu dimarahin dan tidak dikasih makan. 

Bergegaslah ia pergi sembari mengganti baju sejenak secara diam diam tanpa sepengetahuan kakak dan ibunya... KARENA IA MERASA KEDINGINAN.

Pergi dengan menggunakan sendal dan pakaian seadanya dan membawa jemuran yang diletakkan diwadah anyaman bambu sedemikian rupa. 

" Aku harus cepat cepat mencuci sebelum langit gelap ". Ia biasa mencuci dan menggilas pakaian mengunakan papan cucian di pinggir sungai menggunakan sabun seadanya. 

Kesabaran ia selalu tanamkan kepada diri dan sesekali ia berkata.... 

Jikalau aku begini terus, kapan aku mendapatkan pasangan... Aku juga ingin seperti kakak kakak ku yang sudah memiliki pasangan. 

Air mata jatuh ke tengah tengah air dan berkaca sambil membayangkan, aku ingin hidup layaknya orang lainnya. 

Bersedih, mencurahkan dan berlinang air mata membuat ia terlupa untuk segera beranjak pulang ke rumah... Karena hari semakin petang. 

"---waduh, aku cepat pulang sebelum ibu dan kakak ku marah "

Sesampainya dirumah... "Ampun kak... Ampun... Jangan pukul aku pakai sapu lidi itu kak, ampun kak... "

Malang nasib Cinderella yang harus kena pukul meski mulutnya berujar minta ampun dan maaf. 

" Dari mana saja kamu.... Apakah kamu ini kelayapan dan bermain main disana.. Kami ini sudah lapar... Sekarang ayo kamu masuk ke dalam ruangan ini dan kami tidak akan kasih makan kamu "

Begitu naik pitam kakaknya dan tidak ada rasa ampun dan kasihan. 

Menangis... Lapar... Lesu ia rengkuh sendirian dikamar, bagaimana aku harus makan.. 

"Aku harus keluar... "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun