Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Albinisme

14 Juli 2022   20:17 Diperbarui: 21 Juli 2022   08:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M. Erik Ibrahim | Foto By Pixabay oleh JillWellington

Mala---seorang hamba sahaya yang mengidap penyakit langka yang membuat sekujur tubuhnya berwarna putih. 

Risau... Khawatir... Takut... Selalu menghantuinya ketika berjumpa dengan orang dan tetangganya. 

" Bagaimana.... Mengapa...! Mengapa aku ini terlahir berbeda dengan orang orang disekeliling ku? Aku takut disini... "

Itulah setiap kalimat yang ia lontarkan pada poros bianglala waktu yang seiring berjalan dari esok hari... Senja.  Hingga petang. 

Adakah yang bisa membayangkan kecemasan nya Mala dengan tubuh yang dimilikinya... 

Lihat... Lihatlah ia sejauh mata pandangan mu... ! Ia hari ini seperti memakai softlens warna biru muda. 

Terlihat.. Sangat cantik sekali...

Penat dan letih selalu membayangi ketika pergi ke pasar hari ini dengan pakaian yang harus menutup sekujur tubuhnya agar tak ada seorangpun yang tahu. 

Jangan... Jangan tanya itu padanya... Ia pasti akan menjawab malu dan tidak percaya diri

Seperti hari ini,.. Ia harus bergegas dan berbenah diri untuk pergi kepasar dan meninggalkan sementara rumah tua kesayangan nya itu. 

Ia tak ingin boros dan menghambur hamburkan harta yang ia miliki... Karena ia harus mengirit pundi pundi rupiah yang ada untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. 

Mengenakan sehelai pakaian menutupi sekujur tubuhnya kecuali tangan... Muka.. Dan sepasang telapak kaki yang harus ia kenakan sendal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun