Isapan jempol saja ku tak percaya, apalagi dengan untaian kata yang mengandung makna palsu dan tidak tulus darimu
Kau berusaha cuap cuap manja kepada ku bahwa aku kan bahagia pada waktunya. Sekarang mana... Mana kebahagiaan nan sumringah itu
Menghibur...! Bosan sudah labirin telinga ini mendengar nya dan mulut ku rasanya gatal ini menyadarkanmu dengan membentak dan menjawab mu dengan mulut pedas ini
Tidak tega...! Namun tekadmu yang menghujam dan menyadarkan ku agar ku diam tak memberontak saja
Nanti....! Jikalau itu terus rajutan kisah yang senantiasa kau lontarkan, rasanya ingin ku tiarap saja dan menutup telinga nan memejamkan mata
Bisikan tetangga...! Masih saja suara ini terselip dan menetap dihati yang ingin dalam.
Dibanding banding kan...! Untaian kata ini seperti resep obat dari dokter kesehatan yang harus ku telan dan ku rasakan 3 kali sehari
Atas... Bawah... Kiri... Kanan... Depan... Belakang, masih saja sama, tak ada apa-apa . Yang ada hanya hingar bingar kesepian.
*******Kamis,27 Mei 2022*******
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!