Mohon tunggu...
Eric Bangun
Eric Bangun Mohon Tunggu... Lainnya - Amateur Film Advisor

Most of these articles are opinions, reviews, and lists from the box office or underrated movies.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Godzilla vs Kong (2021): Secuil Perspektif Para Titan!

26 April 2021   16:00 Diperbarui: 30 Agustus 2021   01:43 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: via kincir.com

Film Godzilla vs Kong (2021) yang disutradarai oleh Adam Wingard dan dibintangi oleh Alexander Skarsgard, Millie Bobby Brown, Rebecca Hall, Brian Tyree Henry, Eiza Gonzalez dan Shun Oguri ini merupakan sebuah film epik dimana kita bisa melihat dua titan (raksasa) memorak-porandakan sebuah wilayah hanya demi ujaran "Gue Alfa-nya". 

Di sisi lain, manusia hanya makhluk lugu yang kita asumsikan sebagai  korban dari kegilaan para titan berkelahi dan merusuh satu sama lain, itulah kenapa di dunia nyata Tuhan tidak menciptakan hewan di daratan sebesar gedung pencakar langit, jika diciptakanNya makhluk tersebut... memang tinggal pasrah menunggu kiamat tiba.

Sedikit koreksi bila manusia disebut sebagai korban, bisa dikatakan sebagian tepat, dan sebagian lagi tidak, perlu kita ketahui kalau di balik munculnya dua makhluk ini disebabkan oleh dua perusahaan yang penasaran tentang dunia lain. 

Yapps, perusahaan itu dipimpin oleh manusia, film ini menampilkan apa mereka mau, perusahaan Monarch dengan penelitian memahami interaksi Kong dan perusahaan Apex Cybernetics dengan penelitian mengenai kekuatan Godzilla dan aliansinya serta penjelajahan di Hollow Earth (bumi berongga).

Kedua titan ini bukanlah makhluk baru yang ada di dunia perfilman Hollywood khususnya montersverse, Kong sudah ada sejak tahun 1933 dengan film pertamanya berjudul King Kong produksi RKO Radio Pictures Inc, sampai lisensinya dipegang Warner Bros dengan film rebootnya Kong: Skull Island (2017). 

Sedangkan Godzilla memiliki universe berbeda, titan satu ini berasal dari produksi Film Jepang, Toho Co., Ltd yang kemudian diadopsi ke Hollywood dengan film kolaborasi pertamanya berjudul Godzilla (1998) berlisensi Sony Pictures yang selanjutnya diambil alih oleh Warner Bros, dengan film pertamanya Godzilla (2014) dan sekuelnya Godzilla: King of the Monsters (2019).

Terlepas dari sejarah di atas, kali ini kita akan membahas sedikit  perspektif kedua titan dalam berkehidupan berdasarkan film Godzilla vs Kong.

Mari kita bedah perspektifnya…

Kong

Source: Instagram @Daztibbles
Source: Instagram @Daztibbles

Gorila raksasa yang tingginya kurang lebih 102 meter ini tinggal di sebuah wilayah terisolasi sebut saja Skull Island. kawasan itu merupakan rumah bagi Kong untuk menikmati kedamaiannya. Tetapi semuanya berubah setelah Kong tahu ada manusia yang tinggal di habitatnya. Padahal jika seseorang itu tidak muncul, Kong dan kehidupan 'Truman Show'-nya pasti damai sejahtera. Kong layaknya manusia yang sedikit membedakan adalah Kong tidak bisa menyikat gigi.

Tingkah laku, gerak-geriknya seperti manusia berakal. Bisa rebahan, mandi, bekerja (berburu) mencari makan, dan bisa insecure (emosional), buktinya ketika Kong melihat ada anak kecil dalam wilayahnya Kong tahu ternyata dia ditipu oleh manusia serta melakukan vandalisme.

Kong bukanlah makhluk jahat,  yang Kong butuhkan ialah teman, bisa itu sesama Kong atau makhluk lain yang mampu memahami dan mengerti dirinya, selain itu masih buramnya asal usul dirinya membuat Kong seperti domba hitam dalam kerumunan domba putih di padang rumput, analogi yang tepat yang menggambarkan dirinya di bumi.

Godzilla

Source: Instagram @Daztibbles
Source: Instagram @Daztibbles

Reptil raksasa berukuran 120 meter yang seluruh tubuhnya bersisik kasar, tajam, dan memiliki atomic beam (tembakan atom) yang terpancar dari mulutnya ini merupakan makhluk "buatan" manusia. Karena kekuatannya itu Godzilla menjadi sedikit egois dan narsistik, terbukti dari penghancuran pabrik Apex Cybernetics di Amerika, penguasaan teritorial dan penghancuran kota di Hongkong. Godzilla hanya berpikir "Gue alfa, gue alfa, gue alfa, titik".

Godzilla hanya segilintir makhluk yang merasakan kesalahan pola pengasuhan, mengingat tumbuh di perusahaan. Godzilla diciptakan untuk jadi mesin penghancur, itulah kenapa Godzilla tidak bisa dikatakan makhluk yang ramah. Walaupun begitu Godzilla juga memiliki kebaikan jauh di dalam lubuk hatinya.

Godzilla dibentuk untuk menjadi 'Winter Soldier' sekalipun ia tidak memiliki musuh (sebelum menyadari keberadaan Kong), lebih buruknya lagi titan yang satu ini malah menjadi samsak berjalan dari ulah jahat perusahaan kapitalis Apex yang ternyata membuat Mechagodzilla (robot menyerupai Godzilla). Lahir dari perasaan superior, tumbuh dengan rasa kedengkian itulah Godzilla.

Baca juga: The Boys: The Seven Representasikan 'Seven Deadly Sins'

4 Film Pria Berkumis Minim Kasih Sayang Wanita


Begitulah sudut pandang yang para titan rasakan dalam kehidupan ini. Jadi berasa kalau titan-titan ini hanyalah makhluk yang juga merasakan ketidakadilan dalam berkehidupan.

Artikel ini hanya opini penulis semata dari pengalaman menonton epiknya film Godzilla Vs Kong yang bisa kita refleksikan dalam kehidupan sosial. Selamat menonton filmnya!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun