Mohon tunggu...
Erick Mubarok
Erick Mubarok Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Petani yang sedang belajar komunikasi | Penyuka sejarah | Penonton dagelan | Gooner dan Bobotoh

Selanjutnya

Tutup

Money

Cabai Milik Rakyat, Bukan untuk Mafia Pangan

24 Juni 2019   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2019   17:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Pertanian (Kementan) era kepemimpinan Amran Sulaiman emang kelihatan banget keseriusan kerjanya.

Susah buat kaum nyinyir kalau mau 'menyerang' Kementan demi tujuan yang nggak jelas.

Salah satu contohnya nih ya; soal stok dan harga cabai. Katanya harga berbagai jenis cabai di pasaran sampai melonjak dahsyat. Di luar kontrol batas harga cabai ditetapkan yaitu Rp 35.000/kg.

Harga berbagai jenis cabai katanya udah menembus Rp 39.000-Rp 41.000/kg. Itu katanya gara-gara stok kosong di pasaran.

Masa iya sih? Kayaknya perlu benar-benar ditelisik supaya nggak jadi hoaks yang membodohi masyarakat.

Nah, buktinya Kementan tetap menjaga pasokan produksi cabai kok. Coba aja cek, di daerah sentra penghasil cabai, seperti beberapa wilayah di Jawa Timur, ternyata lagi panen bro!

Mau tau? Produksi cabai merah udah mencapai 101 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya 65 ribu ton. Terus cabai rawit produksinya sekarang 115 ribu ton, padahal kebutuhannya 77 ribu ton.

Hebatnya: panen sampai saat ini masih terus berlangsung. Artinya stok berbagai jenis cabai bakal terus bertambah!

Dapat disimpulkan; bila produksi aneka cabai melimpah begitu, berarti Kementan kan udah menyiapkan program kerja yang sistematis terhadap kebutuhan serta ketersediaan cabai.

Termasuk juga mengatur waktu masa panen cabai supaya stok terus aman di pasaran. Semua diatur Kementan kan.

Nggak berhenti di situ aja. Kementan juga visioner lho. Punya cara pandang ke depan buat menyiapkan stok panen tetap terus terkendali. Termasuk memikirkan stok pas Idul Adha 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun