Mohon tunggu...
Erick Arrashy Rudianto
Erick Arrashy Rudianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fortes Fortuna Iuvat

An Undergraduate Student from Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kesehatan Ekosistem Sungai

12 Agustus 2021   15:46 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah Air yang Ada di Dunia (Dok. pribadi)

Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang (12/8/2021)-  Air laut menutupi sekitar 71% dari permukaan bumi, sedangkan air tawar hanya menempati 2.2%nya saja. Walau begitu, air tawar menyediakan banyak jasa ekonomi seperti penyediaan pangan, air minum, irigasi, pembangkit listrik, transportasi, rekreasi, dan lapangan pekerjaan; dan jasa ekologi seperti siklus nutrien, mencegah banjir, pengisian air tanah, habitat bagi banyak spesies, sumberdaya genetik dan keanekaragaman hayati, dan informasi saintifik. Jumlah air yang sedikit ini sangatlah penting terhadap pemeliharaan dan keberlangsungan hidup kehidupan yang ada di darat. Oleh karena itu air tawar merupakan sumberdaya yang terbatas dan berharga. Akan tetapi, perairan tawar di dunia secara umumnya mengalami tingkat percepatan kerusakan yang nyata.

Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang berperan penting dalam siklus hidrologi dan sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah di sekitarnya. Sungai sebagai pendukung kehidupan manusia semakin terbebani karena daya dukungnya semakin menurun, yang semakin diperburuk dengan aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan sehingga menghasilkan bahan polutan yang menurunkan kualitas air perairan sungai sehingga tidak dapat diperuntukkan secara maksimal. Kegiatan ini dibentuk karena adanya sungai disekitar warga dengan kondisi yang memprihatinkan, yaitu kotor oleh sampah dan tercemar dengan berbagai limbah industri dan domestik.

Didasari oleh permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi program "Menjaga Kesehatan Ekosistem Sungai" kepada masyarakat RT.001 dan RT.003 RW.007 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasikan kepada masyarakat agar menyadari mengenai pentingnya untuk menjaga dan memelihara kesehatan ekosistem sungai di sekitar masyarakat.

Pelaksanaan Sosialisasi Program Menjaga Kesehatan Ekosistem Sungai Kepada Masyarakat RT.001/003, RW.007, Kelurahan Kedungmundu (Dok. pribadi)
Pelaksanaan Sosialisasi Program Menjaga Kesehatan Ekosistem Sungai Kepada Masyarakat RT.001/003, RW.007, Kelurahan Kedungmundu (Dok. pribadi)

Kesehatan sungai berarti kesehatan ekosistem sungai. Kesehatan sungai tidaklah sama dengan kesehatan manusia, karena ekosistem sungai memiliki kehidupan sendiri. Sistem sungai yang sehat dan mandiri memberikan barang dan jasa ekologi dan sosial yang dimana kehidupan manusia bergantung kepadanya. Berbagai kriteria sungai yang sehat adalah komunitas memiliki suplai air yang cukupdan sesuai bagi berbagai tujuanseperti pertanian, perikanan, dll; industri yang tergantung pada air produktif dan bertahandan komunitas percaya terhadap keberlanjutannya dalam jangka panjang; ekosistem yang tergantung pada air tahan terhadap perubahan iklim dan risiko dan ancaman lain seperti kekeringan atau banjir; dan sungai mampu melakukan fungsi ekosistemnyaseperti mengisi air tanah.

Penulis: Erick Arrashy Rudianto (Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro).

Dosen Pembimbing: Drs. Eko Ariyanto M.T.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun