Mohon tunggu...
Ericha Kusumawati
Ericha Kusumawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka

Write your experience

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mengikuti Tren dengan Bergowes

27 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 27 Juni 2020   07:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pandemi corona memunculkan aktivitas - aktivitas baru bagi masyarakat. Sebelumnya Pemerintah telah menetapkan aturan untuk Stay at Home, sehingga memunculkan hobi baru seperti bermain aplikasi tiktok dengan konten memasak, berjoget, berdrama, atau memberi beberapa tips. Sehingga saat itu aplikasi Tik Tok kembali viral setelah cukup lama kurang diminati masyarakat.

Sama hal nya di era new normal yang diterapkan di beberapa daerah saat ini. Ya, tren di era new normal ini adalah bergowes ria. Setelah sebelumnya masyarakat hobi bermain tik tok, kini masyarakat terutama kaum muda - mudi asyik bergowes ria. Tak sedikit dari mereka yang rela membeli sepeda baru untuk bergowes bersama teman - temannya. 

Umumnya, bergowes bertujuan untuk menghilangkan stres/depresi, untuk mengecilkan paha, atau untuk mengurangi resiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Namun, saat ini kebanyakan dari mereka bergowes hanya untuk berfoto dan di update di laman media sosial mereka. Ya, mereka hanya mengikuti gaya hidup baru yang sedang booming di masyarakat terutama di media sosial. 

Apalagi kaum - kaum millenial sangat doyan mengikuti gaya hidup yang sedang "hits" di kalangannya karena tidak mau di cap "ketinggalan jaman". Boleh saja sesekali update untuk menimbulkan keinginan masyarakat untuk hidup sehat, akan tetapi jangan terlalu sering. Takutnya nanti pesan yang sampai di masyarakat akan berbeda.

Bergowes memang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun pelaksanaannya pun perlu diperhatikan. Apalagi dalam bergowes di jalan raya. Tak sedikit yang saya temui, ada yang bersepeda berjejer  - jejer sehhingga mengganggu pengendara lain. Tentunya, hal ini juga berbahaya bagi keselamatan mereka. Bagi pesepeda yang sudah lama ikut  komunitas gowes, mungkin sudah faham aturan - aturan ketika gowes di jalan raya. Namun bagi peran baru, mungkin belum memahami aturan - aturan ini.

Selain itu, banyak juga ditemui pesepeda yang mengabaikan protokol Covid-19 ini. Padahal, seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia angka kasus positif Covid-19 semakin bertambah. Seharusnya pesepeda tetap mengenakan masker ketika bergowes.

Memang tak bisa dipungkiri, saat ini mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan teknologi untuk mendukung kualitas sumber daya dan kualitas hidup kita. Namun, kita tetap perlu menyaring mana yang sebaiknya kita lakukan dan mana yang tidak pantas dilakukan. Boleh saja kita mengikuti zaman dengan tetap memperhatikan beberapa hal.

Semoga trend Bergowes Ria tidak hanya viral saat ini, semoga menjadi gaya hidup masyarakat dengan tetap memperhatikan keselamatan. Have a nice day kompasianers. Terima kasih sudah membaca tulisan saya.

Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan bagi kita semua :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun