Mohon tunggu...
Ericha Kusumawati
Ericha Kusumawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka

Write your experience

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berkah Corona bagi Sebagian Pengusaha UMKM

9 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2020   07:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dampak virus corona saat ini sangat terasa di berbagai kalangan. Baik di bidang pendidikan, industry, maupun ekonomi. Dalam kondisi seperti ini siapapun kita harus mampu menguasai dan memanfaatkan keadaan. Tak terkecuali dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Masyarakat (UMKM) perempuan. Para pelaku UMKM perempuan tak hanya memutar otak mengatur keuangan rumah tangganya, namun juga harus memutar otak agar bisa mempertahankan usahanya di tengah pandemi corona ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Indriana Juni Pratiwi selaku pemilik usaha Toko Sepatu. Perempuan Muda berusia 22 Tahun ini harus berjuang mempertahankan usahanya yang telah beberapa tahun ia bangun. "Selain mengadakan promo produk, Saya harus menambah produk yang dijual waktu pandemic ini, saya jual masker kain, hand sanitizer, sampai bumbu -- bumbu dapur yang tetap masih banyak dibutuhkan orang -- orang.", ungkapnya pada Minggu(17/05/2020).

            "Sejak adanya virus Covid-19 saya mengalami penurunan omset penjualan sepatu sekitar 60-70%. Karena target pasar saya kebanyakan anak -- anak sekolah yang seperti yang kita tahu sekarang sedang School From Home." Imbuhnya.

Ia berharap pemerintah bisa cepat mengatasi pandemic ini dan bisa memberikan sedikit bantuan bagi pengusaha kecil sepertinya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Sutrisnawati selaku pengusaha Jamur Tiram dan Perempuan muda 23 tahun Atik Alifah pemilih Rumah Jahit Busana. Mereka harus memutar otak untuk usahanya. Mulai dari memberlakukan penjualan online hingga menambah produk.

            "Beberapa pelanggan saya memilih stop berlangganan untuk sementara. Hal ini mengakibatkan omset saya menurun. Saya sampai memakai tabungan pribadi dan sedikit pinjaman dari keluarga untuk menutup modal usaha saya" Tutur Atik pada Senin (18/05/2020).

Meski begitu, Atik juga mengaku mendapatkan bantuan dari konveksi berupa bantuan menjahit baju APD.

"Saya mendapat bantuan dari konveksi. Bentuk bantuannya yaitu saya diberi bentuk bahan yang sudah dipotong dan siap dijahit. Setiap 5 hari sekali dikasi 50pcs APD untuk dijahit. Untuk benang dan kebutuhan lain sudah dari konveksi. Dari 10 Pcs APD tersebut masing -- masing diberi upah Rp7.000 -- Rp10.000 per Pcs." Imbuhnya

Ibu Sutrisnawati mengatakan bahwa corona tidak terlalu berpengaruh pada usaha jamur tiramnya. Omsetnya tetap stabil. Meski begitu ia tetap memutar otak berjualan makanan dan juga masker. Ia juga tetap waspada dan berharap semoga pandemic corona segera selesai dan ekonomi Indonesia segera membaik.

Lain halnya yang dirasakan oleh Arum Alifah. Pengusaha muda ini memiliki usaha konter jual voucher data internet dan juga pulsa. Omsetnya terus naik tanpa harus memutar otak berjualan produk lain.

"Selama corona ini, penghasilan konter bertambah. Hal ini mungkin dikarenakan karena anjuran pemerintah untuk Work From Home (WFH) dan juga School From Home. Ini membutuhkan paket internet yang banyak. Sehingga banyak yang membeli kuota internet." Tuturnya pada Sabtu(16/05/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun