Cuaca makin mendung dipenghujung sore,
burung burung kembali kesarangnya berduyun memecah angkasa.
Kulihat putriku memakai piyama,
cantik tanpa polesan seperti biasanya.
Dibibirnya senyum merekah bagai bunga mawar merah,biru,ungu.
Duhai aku berbangga hati,
dari rahimku yang kecil...
putriku terlahir beserta doa doa dan harapanku..
Saat malam mulai tiba dan rembulan muncul separuh,
putriku kebilik kamarnya mulai menyusun buku buku.
Aku keluar  ke teras duduk dan meraih koran pagi yang kubaca malam hari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!