Mohon tunggu...
Ergi Rifaldi
Ergi Rifaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 Universitas Pembangunan Jaya

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2022 Universitas Pembangunan Jaya. Saya tertarik dengan bidang Public Relation dimana hal ini sesuai dengan cita-cita saya yang ingin menjadi seorang Public Relation yang handal. Saya sangat suka belajar hal yang baru dan saya sangat cakap dengan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Huru-Hara Bencana di Bumi Cianjur

15 Desember 2022   14:45 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:45 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Getaran Gempa Bumi. (sumber: pixabay)

“Bagaimana caranya bangkit lagi setelah hatimu digegar gempa skala mahadewa?”  Nina Addison - Penulis Indonesia.


Gempa bumi dengan kekuatan M5.6 yang mengguncang Cianjur pada hari Selasa, 22 November 2022 meninggalkan duka yang dalam. Berbagai kerusakan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal, bahkan nyawa mereka. Berbagai bantuan dan pertolongan dengan cepat diluncurkan menuju lokasi gempa. Namun ada saja kejadian yang memicu timbulnya isu miring selama proses evakuasi. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, membuat penyebaran berita sangat cepat tersalurkan kepada masyarakat luas hingga menimbulkan pro dan kontra


BANTUAN MULAI BERDATANGAN
Kehebohan terjadi karena getaran tanah yang berpusat di Cianjur dengan kedalaman 10km dan terasa di berbagai daerah terutama di pulau Jawa seperti di Garut, Bandung, Bogor, Tangerang, dan DKI Jakarta. Banyak media yang mengangkat berita bencana ini, membuat penyebaran informasi semakin cepat di seluruh penjuru daerah. Sehingga muncul banyak respon dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, lembaga swasta, hingga perseorangan, ikut bergerak membantu korban bencana yang terdampak.


Sebagaimana yang dikutip dari postingan akun Instagram Bapak Joko Widodo selaku Presiden Indonesia pada 22 November 2022, ia menyampaikan bahwasanya gempa yang terjadi menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, kerusakan pada rumah warga, sehingga memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu ia berangkat menuju lokasi untuk berjumpa dengan para korban bencana sekaligus memastikan segala bantuan logistik seperti makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya tidak terhambat.


Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespon cepat adanya bencana tersebut dengan datang langsung menuju ke lokasi. Ia bersama para relawan turun ke lapangan dan ikut membantu para korban bencana. Ia meninjau langsung kerusakan yang ditimbulkan dan mengunjungi berbagai posko-posko pengungsian korban bencana yang terdampak. Dikutip dari akun Instagram beliau, ia menerima donasi sebesar 1,5 miliar dari berbagai gubernur dan walikota se Asia Timur yang hadir ke Bandung pada acara Kongres ke 11 East Asia Local and Regional Goverment.


Dikutip dari website resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dengan magnitudo M5,6 pada Senin (21/11) lalu menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan data yang dihimpun per Kamis (24/11), korban meninggal mencapai 272 orang, korban luka-luka 2.046 orang dan warga mengungsi 62.545 orang. Total rumah rusak 56.311 dengan rincian rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit. Suharyanto mengatakan 6.000 personel gabungan dikerahkan untuk fokus dalam melakukan pencarian korban hilang dan evakuasi warga terdampak.


ISU-ISU MIRING PASCABENCANA
Dengan adanya kejadian bencana tersebut, ada saja kejadian yang membuat resah masyarakat luas. Pasalnya isu-isu miring banyak terekspos di berbagai media yang menjadi sorotan khalayak umum. Isu miring tersebut muncul akibat tindakan yang kutang etis dan tidak seharusnya terjadi ketika sedang terjadi bencana.


•Pencabutan Label Identitas Bantuan
Kejadian ini sungguh miris, pasalnya bantuan yang disalurkan oleh berbagai sumber lebih baiknya diterima tanpa membeda - bedakanya. Melalui akun instagram pribadinya, Ridwan Kamil sangat menyesalkan adanya tindakan tak etis yaitu pencabutan label bantuan yang terdapat pada tenda pengungsi. Ia mengatakan bahwa pemasangan label identitas adalah hal wajar karena hal itu bisa untuk menjadi laporan pertanggung jawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan untuk disalurkan kepada mereka yang terdampak. Kejadian ini dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab sehingga membuat keresahan bagi masyarakat luas.


•Lokasi Gempa Seakan Tempat Wisata
Coba kita bayangkan, betapa tidak etisnya ketika berkunjung ke lokasi bencana lalu dijadikan untuk tempat selfie ataupun membuat konten video. Dimana tempat tersebut, ribuan air mata duka menetes dari mata masyarakat yang lemah. Bersumber dari akun Instagram gubernur Jawa Bara, Kamg Emil mengatakan timbulnya kemacetan disebabkan oleh banyaknya mobil yang mengantar bantuan, padahal bantuan yang diberikan hanya satu mobil. Bahkan ada juga yang datang hanya karena ingin tahu dan melakukan tindakan yang kurang sopan seperti foto selfie ataupun konten video.


•Pungutan Liar Oleh Oknum
Disaat relawan dan bantuan menuju lokasi pengungsian, mereka menerima tindakan yang kurang mengenakan. Pasalnya belum saja sampai di lokasi, mereka dicegat dan dimintai uang oleh oknum tertentu. Tidak hanya itu, mereka pelaku pungli meminta bantuan yang dibawa di mobil untuk diturunkan saat itu juga. Alhasil beberapa relawan memilih mundur. Kejadian ini terjadi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun