Semalam, seperti biasa jika sedang tidak ada kegiatan biasanya saya akan scroll Twitter sampai bosan. Di tengah scrolling tersebut, saya menemukan sebuah menfess yang berisi tentang seseorang yang mengeluh karena lawan bicaranya (sepertinya pacarnya, sih) tersebut hampir setiap hari rapat panitia hingga tengah malam.
Di situ muncul beragam respons dari warganet, yang sebagian besar nyinyir karena bagi mereka rapat hingga tengah malam itu tidak ada faedahnya, hanya membuang waktu semata. Terlebih, seperti yang saya tahu, menjadi panitia di sebuah acara kampus itu sifatnya sukarela alias tidak dibayar dengan materi apa pun. Mentok-mentok cuma sertifikat sama nasi bungkus (itu pun kalau hari-H).
Sebagai mantan mahasiswa yang ambis dengan organisasi dan kepantiaan, saya juga pernah merasakan betapa sibuknya ketika UKM atau organisasi yang saya ikuti mengadakan sebuah acara atau proker (program kerja). Mulai dari pemilihan Project Officer, Vice Project Officer, sekretaris, bendahara, hingga divisi-divisi lainnya pun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setelah terbentuknya susunan kepanitiaan, akan muncul acara untuk rapat perdana alias first meet. Ada yang rapat di tempat makan yang elit (biasanya awal bulan), di rumah makan sederhana yang ada promonya (biasanya tengah bulan), atau tidak jauh-jauh di lingkungan kampus seperti basement masjid atau di sekretariat (mode hemat uang dan waktu).
Waktu di tahun-tahun awal kuliah, biasanya kami selalu rapat bada ashar atau kalau mentok bada magrib, paling ngaret bada isya (walaupun biasanya masih ada yang ngaret). Waktu yang dihabiskan untuk rapat pun antara dua sampai tiga jam (yang menurut saya saat ini waktu tersebut masih kurang efektif, sih).
Yang membuat waktu rapat tersebut lama itu sebenarnya hal-hal di luar teknis, seperti menunggu anggota yang belum datang (ngaret), pesan makanan (kalau rapat di luar kampus), sampai ngobrol-ngobrol nggak jelas. Padahal topik rapatnya hanya menyampaikan progres tiap divisi, yang seharusnya bisa selesai dengan waktu yang singkat.
Lantas, boleh nggak sih, rapat organisasi atau kepanitiaan sampai tengah malam?
Ya boleh-boleh saja, toh nggak akan ada yang melarang, kecuali kamu rapat di tempat makan atau lingkungan kampus yang mempunyai aturan jam malamnya masing-masing (beda halnya kalau ada surat perizinan). Tapi, masalahnya, apa urgensinya rapat berjam-jam sampai tengah malam? Rapatnya orang yang bekerja saja tidak sampai sebegitunya.
Saya tidak mau munafik, dulu waktu masih akti kepanitiaan, saya juga pernah mengalami rapat sampai tengah malam---bahkan hampir menuju subuh. Saat itu kebetulan kami rapat evaluasi acara tepat setelah acara tersebut dilaksanakan (padahal masih ada hari esok). Ya namanya mahasiswa, semangat untuk berkaryanya masih menggebu-gebu hingga capek sedikit pun sama sekali nggak ngaruh.
Tapi, sekarang, kalau dipikir-pikir kok bisa ya waktu itu saya rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk rapat, yang bahkan terkadang masalah yang dibicarakan cenderung tidak membuahkan hasil---dan hanya dibayar dengan 2M (Makasih Mas/Mbak). Di sisi lain, saya menemukan sisi positifnya, yaitu artinya saya harus lebih memperhatikan lagi mengenai prioritas dan manajemen waktu yang baik.