Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemberian Buku oleh Pemerintah Papua kepada Sekolah-sekolah yang Tidak Tepat Sasaran

26 Mei 2023   15:51 Diperbarui: 26 Mei 2023   15:52 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang mengecek kelayakan buku | Dok Pribadi

Buku adalah jendela dunia, dengan kita banyak membaca buku tentu pemahaman kita lebih luas dibandingkan mereka yang tidak suka membaca buku. 

Buku sangatlah bermanfaat bagi semua orang terlebih bagi anak-anak sekolah. Sehingga anak sekolah minimal wajib memiliki buku matapelajaran agar segala informasi mudah ditemui, terlebih dalam mengerjakan tugas, dengan adanya buku matapelajaran siswa bisa menyelesaikan dengan baik. 

Siswa di Papua selalu bersyukur karena masih menikmati Otonomi Khusus (Otsus) sehingga pemerintah Papua selalu memberikan bantuan berupa buku ke sekolah-sekolah yang sifatnya bertahap untuk memenuhi perpustakaan dan juga buku paket pembelajaran yang bisa digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran sehari-hari. 

Namun sayangnya, pemberian buku oleh Pemerintah Papua kepada sekolah-sekolah tidak tepat sasaran. Itulah yang pantas dikatakan. 

Walaupun hingga saat ini belum bisa terjangkau semua sekolah dalam pemberian bantuan berupa buku karena tingkat aksesibilitas pada medan Papua yang sangat berat, namun sekolah-sekolah sepantasnya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Papua yang sudah berjuang sekuat tenaga dalam memberikan buku. 

Hanya buku yang diberikan tidak tepat sasaran. Mengapa tepat sasaran. Sebagai contoh sederhana, ketika bantuan buku-buku ke sekolah terlebih ke Sekolah Dasar, bukunya bersifat dewasa seperti ada judul buku menstruasi, perkawinan ataupun seks bebas yang memang bukan hal yang tabu tetapi tidak sepantasnya buku-buku tersebut diberikan kepada siswa SD, karena dengan memberikan buku tersebut otomatis kita sudah meracuni otak siswa untuk mereka berpikir yang negatif bahkan bisa melakukan hal yang mereka lihat dan membacanya. 

Ada juga buku yang diberikan sudah kadarluarsa. Buku yang kadarluarsa maksudnya buku yang diberikan berupa buku lama seperti pada kurikulum KB ataupun KTSP, sedangkan saat ini siswa sudah menggunakan buku tematik atau kurikulum 13. Jadi buku yang diberikan hanya akan menjadi penghias rak buku dan akan rusak di makan rayap dan ini fakta yang sedang terjadi di sekolah-sekolah di Papua. 

Jika masalah diatas, apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Papua.? Ini ada beberapa tips yang bisa digunakan oleh Pemerintah sebelum memberikan buku:

1. Cek kebutuhan sekolah

Pemerintah seakan-akan hanya memberikan buku dan merasa sudah puas karena sudah memberikan bantuan buku tanpa melihat kebutuhan sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun