Kisruh munculnya banyak argumen dari para suporter Persipuramania akibat dilepaskannya dua pemain senior Boaz Solossa dan Tinus Pae. Banyak yang meminta agar manajemen Persipura perlu dilakukan evaluasi internal bahkan ada yang meminta agar semua manajemen, Manajer bahkan pelatih harus dilepas karena dari dahulu perjalanan Persipura selalu tidak jelas bahkan banyak yang dirugikan.
Boas Salossa dan Tinus Pae merupakan pemain senior dan juga pemain inti yang tak tergantikan diklub. Kesetiaan untuk tim mutiara Hitam tidak bisa diragukan. Lewat kaki mereka berdua kini Persipura memiliki empat bintang yang tergambar di kostum kebesaran Persipura yang artinya Persipura sudah menjuarai liga Indonesia sebanyak empat kali (2005, 2008, 2010, 2013). Selain prestasi bersama tim, prestasi individual juga dibawah oleh sang legenda hidup Persipura ialah Boaz Solossa. Pemain yang sering di sapa Kaka Bochi ini sudah tiga kali mencatat namanya dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kaka Bochi sudah tiga kali top skor (2008, 2010, 2013) dan juga tiga menjadi pemimpin terbaik bersama tim samba dari timur Indonesia (2009, 2010, 2013).
Banyak yang mempertanyakan, mengapa bisa manajemen dan pelatih Persipura melepaskan pemain legenda hidup Persipura Jayapura Boaz Salossa dan Tinus Pae. Teka-teki status Boaz Sallosa (Bochi) dan Tinus Pae (Tipa) di Persipura terjawab sudah, Senin (05/06/21) malam Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano (BTM) akhirya mengumumkan bila Boaz dan Tinus resmi di lepas tim Mutiara Hitam.
Alasan utama dilepaskan Bochi dan Tips karena tindakan Indisipliner yang bukan kali ini saja mereka berdua lakukan namun sudah berkali - kali dan manajemen Persipura selalu sabar namun kali ini tidak bisa dimanfaatkan lagi agar tidak mempengaruhi pemain lain.
"sayangnya baru beberapa hari kemudian mereka melakukan pelanggaran yang sama, bahkan sampai saat ujicoba melawan Persita, hal itu terjadi, ini yang membuat kami sangat kecewa, baru saja kita coret pemain karena indisipliner, tiba-tiba mereka lakukan, apa maksudnya ? ini seperti menampar muka kami, manajemen seperti tidak dihargai sama sekali, dan hal lain yang kagetkan kami adalah selama ini rupanya ada upaya untuk mengajak pemain lain untuk terlibat, kan bisa mengganggu kondisi tim, ini juga sangat kita sayangkan, "Jelas BTM.
Kedua pemain adalah legenda hidup tim mutiara Hitam, dan berharap suatu mereka berdua bisa kembali kesini mau sebagai pemain maupun sebagai pelatih.
"Kami sangat hormati dan hargai kalian berdua, dan terimakasih atas kebersamaan selama ini, tidak tertutup kemungkinan suatu saat Tuhan menyatukan kita kembali, kami doakan yang terbaik buat Bochi dan Tipa di klub yang baru, pemain dengan kualitas seperti mereka akan gampang dapatkan tempat, klub seperti kami justru akan kesulitan dapatkan pemain sekualitas mereka, "Pungkas BTM.
Mengingat Liga 1 Indonesia sudah didepan mata, diharapkan agar walaupun tim mutiara Hitam tanda striker andalan nya Boaz Salossa mapun beck kanan andalan Yustinus Pae tetap mengejar target dan menjadi tim terbaik di Papua maupun di Indonesia.