Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memanfaatkan Waktu Untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diary Paulus Numberi, Guru Pedalaman Nalca Yahukimo

22 Juni 2021   06:27 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:48 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan ataupun kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Pendidikan adalah hak wajib setiap warga negara yaitu setiap warga negara berhak menyampaikan dan membagikan ilmunya serta memperoleh ilmu pengetahuan. 

Seperti yang tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 Ayat 1 bahwa "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". 

Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan dalam program wajib belajar 12 tahun, namun kenyataannya kurangnya prasarana dan pendukung di bidang pendidikan membuat program pemerintah ini tidak sesuai pada masyarakat di daerah pendalaman seperti di papua.

Salah satunya pendidikan di distrik Nalca kabupaten Yahukimo, Papua dengan berbagai problema nyata seperti keadaan pendidikan, faktor - faktor penghambat dan juga sedikit harapan yang dibagikan oleh seorang guru Paulus Numberi selaku alumni program studi pendidikan bahasa Inggris universitas Cenderawasih.


****

Nalca, adalah satu distrik yang merupakan bagian dari 51 Distrik di kabupaten Yahukimo. Untuk menempuh perjalanan ke sana hanya bisa lewat udara (Pesawat) jarak tempuh sekitar 45 menit. Cuaca di sana sangat dingin. Karena berada dekat puncak mulia.

Pendidikan adalah hal yang sangat sulit, sebelum masuknya yayasan lentera harapan. Namun yayasan lentera harapan mempunyai standar dan kategori khusus dalam penerimaan siswa, dan juga beberapa aturan yang sulit di ikuti oleh beberapa orang tua murid, sehingga Sekolah Dasar Negeri adalah pilihan yang paling mungkin di ambil.

Namun dalam kenyataannya justrus Sekolah pemerintah juga kekurangan Guru (tidak ada di tempat) awal mula kami ( Indonesia cerdas) datang ke nalca itu sekolahnya tertutup dan banyak di tutupi rumput di halaman dan debu di dalam kelas. Banyak Guru PNS yang namanya terdaftar sebagai guru di Nalca Namun orangnya ada di kota. Begitulah sulitnya menjalankan pendidikan di nalca.

dokpri
dokpri
Banyak faktor yang menghambat pendidikan di sana, contohnya tingkat ketersediaan bahan pangan yg sulit karena tdk ada toko atau kios, jadi bama di datangkan dari kota dengan harga yg cukup mahal, di samping kebutuhan yang tinggi, tunjangan untuk guru sangat minim.

Honor gajinya 1,5 juta per bulan di terima per triwulan. Melihat Medan yg sulit dan bahan pokok yang mahal maka gaji per bulan di atas sangat tdk cukup. Di tambah lagi, tidak adanya sarana penunjang seperti listrik, Rumah Guru, Air bersih, ini menjadikan setiap hari yg di lalui serasa semakin berat, tak heran banyak guru yang memilih meninggalkan tempat Tugas.

Di samping hal di atas peran pemerintah dalam hal ini dinas terkait sangat minim, contohnya di sekolah tidak ada, silabus dari dinas, buku buku sebagai bahan ajar yg minim, dan fungsi kontrol dari dinas sangat lemah dan terkesan di biarkan. Sehingga proses pendidikan yang coba kami upayakan seperti jalan di tempat. Karena kurangnya suport materil maupun moril.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun