Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memanfaatkan Waktu Untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Hal Sederhana yang Menghambat Pendidikan di Mappi

17 Februari 2021   08:13 Diperbarui: 17 Februari 2021   08:18 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitung - hitung gunakan ketinting ke tempat pembelanjaan saja harus menghabiskan waktu 5 - 6 jam dan mencarter kentinting memakan biaya yang sangat mahal, paling murah Rp.500.000.

Mau belanja 3 sampai 4 bulan tidak cukup karena kapasitas perahu ketintingtidak bisa muat terpaksa untuk 1 bulan. Bayangkan dalam 1 tahun 12 kali jalan guru bisa menghabiskan biaya Rp.6.000.000. belum terhitung membeli makan driver yang antar bahkan resiko rusak mesin bisa puluhan juta dihabiskan untuk membeli bahan makanan.

Bila pemerintah memberikan bantuan bahan makan mungkin akan mempermudah langkah guru dan betah terus ditempat tugasnya.

6. Keberadaan Siswa Selalu di Hutan

Saat guru - guru sudah dilapangkan dengan semangat yang menyala - nyala tetapi kehadiran siswa kadang bisa dihitung jari bahkan bisa tidak ada sama sekali.

Anak - anak di kampung lebih senang ikut orang tua nya ke hutan untuk pangkul sagu bisa menekan waktu 2 - 3 Minggu, bahkan yang ikut mencari gaharu bisa memaknai waktu 2 - 3 bulan.

Coba dibayangkan bagaimana mau ngajar bila keadaan nyata dilapangkan seperti ini. Kadang ada guru - guru yang semangat menanti siswa seperti menanti kapal masuk di bandara, bahkan ada guru - guru yang sudah tidak semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun