Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Eks Manchester United Berulah di Qatar

3 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 3 Desember 2022   13:08 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepakbola selalu menghadirkan sesuatu kejadian kocak, menyedihkan bahkan menyenangkan bagi para penikmat olahraga.

Olahraga nomor 1 dunia tidak perlu diragukan lagi, selain olahraga, politik bahkan bisnis selalu dikaitkan dengan sepakbola.

Ajang Piala Dunia 2022 di Qatar pun sangat nampak permainan para kepentingan yang duduk di kursi sambil tongkat dagu dengan melihat permainan gelap apa yang akan dilakukan.

Gugurnya para timnas yang tidak seharusnya terjadi seperti Ekuador, Mexico, Jerman, Belgia dan Uruguay dapat menunjukkan berapa kerasnya sepakbola-politik di Asia.

Saat ini jamannya dimana  keringat, tenaga dan darah tak berarti jika money politic berbicara maka usailah sudah usaha para pejuang negara.

Dampaknya nampak jelas kemarahan Romelu Lukaku Bolingoli dan Edison Roberto Cavani Gomez pada laga pekan ketiga babak penyisihan.

Kemarahan Romelu Lukaku Bolingoli atau sering disapa Lukaku nampak saat Belgia hanya meraih hasil seri 0-0 kala kontra Kroasia.

Eks pemain Manchester United ini memukul dan memecahkan kaca bench timnas Belgia. Rasa kekecewaannya karena timnas Belgia harus gugur dan tidak lolos 16 besar karena hanya memperoleh 4 poin dari 3 kali bertanding

Timnas Belgia hanya berada diurutan ketiga group F, sedangkan yang lolos ke 16 besar timnas Maroko dengan 7 poin dan Kroasia 5 poin.

Begitu juga dengan Edison Roberto Cavani Gomez atau sering disapa Cavani terlihat saat timnas Uruguay kontra Ghana yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Uruguay.

Kendati menang, namun Uruguay harus gugur karena hasil pertandingan lain Portugal kalah 2-1 dari Korea Selatan.

Jika Portugal menang atau seri saat melawan Korea Selatan, maka otomatis Uruguay yang lolos. Namun itulah sepakbola, hal yang tak terduga bisa saja terjadi.

Hal ini yang membuat Cavani nampak kecewa sehingga mendorong TV VAR hingga jatuh dan menjadi rusak.

Namun itulah olahraga, sesuatu yang tidak diduga bisa saja terjadi. Perilaku negatif dari Lukaku dan Cavani sebenarnya tidak boleh ditunjukkan apalagi kedua pemain merupakan pemain profesional yang selalu dihormati.

Ulah tak terpuji dari kedua pemain eks Manchester United ini tidak perlu dilakukan lagi oleh pemain pemain lain dan sebagai pemain profesional wajib menghormati tuan rumah Qatar yang sudah menghabiskan anggaran besar untuk kompetensi empat tahunan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun