Mohon tunggu...
Erdiana Rhamalia
Erdiana Rhamalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM. 102111133066, IKM 3C, Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bukan Hanya Ibu Hamil, Remaja Juga Harus Mulai Cegah Stunting

5 Juni 2022   19:28 Diperbarui: 22 November 2022   18:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kejadian stunting di Indonesia menjadi salah satu permasalahan besar yang harus dicegah dan dikurangi. Hal tersebut dibuktikan dari besar kejadian stunting sejumlah 24,4 persen pada 2022 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia.

Stunting adalah keadaan seseorang anak atau balita dengan kekurangan  gizi  kronis  yang  menyebabkan adanya dampak dalam jangka pendek berupa tinggi badan pendek yang tidak sesuai dengan umurnya. Selain itu, stunting juga memiliki dampak jangka panjang berupa rendahnya  produktifitas  saat dewasa dan berisiko menderita penyakit degeneratif seperti obesitas dan penyakit jantung.

Pengetahuan mengenai gizi ibu yang cukup tentang upaya yang harus dilakukan agar terjadinya pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan dapat dibekali dimulai sejak calon ibu tersebut berada pada usia remaja. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan seorang remaja tersebut yang nantinya akan menjadi seorang calon ibu karena keadaan  kesehatan  dan status  gizi  ibu  hamil  ditentukan  jauh sebelumnya,  yaitu  pada  masa  remaja  dan dewasa sebelum hamil atau selama menjadi Wanita Usia Subur (Noviasty dkk, 2020).

Maka dari itu terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh remaja untuk mencegah stunting sejak dini, antara lain :

1.  Rutin menkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)

Tablet tersebut mengandung asam folat yang sangat berguna dalam upaya pencegahan kecacatan saat mengandung anak nantinya.  Selain itu, TTD juga berfungsi untuk mencegah anemia saat terjadinya menstruasi.  Anemia tersebut dapat juga terbawa sampai mengalami kehamilan, jadi dapat berpengaruh pada kesehatan calon bayi dan rentan terkena stunting. 

2. Perbanyak asupan makanan yang kaya akan nutrisi

Hal tersbeut dapat dilakukan dengan enggunakan metode "Isi Piringku". Metode ini berupa satu piring makan yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Tentunya sangat berpengaruh untuk kesehatan, bukan? 

3. Tetaplah menerapkan perilaku bersih dan sehat (PHBS).

PHBS adalah salah satu cara efektif untuk mencegah terkena segala macam penyakit. PHBS dapat berupa perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bepergian dari luar serta sebelum dan setelah makan. Selain itu,  meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan juga termasuk ke dalam PHBS. Penerapan PHBS tentunya sangat penting karena dengan kebersihanlah, segala penyakit dapat dicegah. 

Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa menjadi remaja juga harus mulai memikirkan kesehatan diri agar terbentuk pula keturunan yang sehat dan terhindar dari stunting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun