Mohon tunggu...
Eras MuzdalifRumi
Eras MuzdalifRumi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Bola

Aksi Gerakan Tutup Mulut Timnas Jerman atas Penolakan LGBT di Piala Dunia Qatar 2022

11 Januari 2023   00:10 Diperbarui: 11 Januari 2023   00:12 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gerakan tutup mulut yang dilakukan oleh timnas Jerman pada pertandingan perdana grup F melawan Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar menuai banyak kontroversi. Aksi tersebut dapat terjadi karena Timnas Jerman ingin menggunakan atribut ban kapten pelangi OneLove yang merupakan gerakan untuk mendukung terhadap kaum LGBT.

Awalnya beberapa kapten dari negara yang berpartisipasi di Piala Dunia 2022 Qatar berencana akan menggunakan ban kapten OneLove. Namun batal digunakan karena FIFA membuat aturan larangan menggunakan ban kapten tersebut yang akan berpotensi mendapatkan kartu kuning. Tetapi timnas Jerman tetap nekat melakukan aksi protes tentang larangan menggunakan ban kapten Onelove.

"Berbulan-bulan (FIFA) telah mengetahui bahwa kami akan mengenakan ban lengan One Love, kemudian menghukum kami dan merendahkannya, kami benar-benar kecewa," kata kepala eksekutif Asosiasi Sepakbola Wales, Noel Mooney.

"Kami sangat marah tentang hal ini. Kami telah memberikan semua yang kami miliki kepada FIFA sehubungan dengan betapa marahnya kami tentang keputusan ini. Kami pikir ini adalah keputusan yang buruk," kecamnya soal pelarangan ban kapten One Love di Piala Dunia 2022 Qatar.

Ini semua terjadi karena Qatar sebagai tuan rumah melarang semua bentuk gerakan dukungan atas kaum LGBT yang dianggap hal itu sebagai bentuk penyakit menular, tidak sesuai aturan agama Islam yang dimana rata-rata masyarakat Qatar beragama muslim, dan juga itu dianggap bukan sebagai kebebasan hak asasi manusia.

Pemerintah Qatar telah dipecat karena kontroversi tentang perlakuan terhadap pemain dan penonton sejenis saat Piala Dunia FIFA 2022 diadakan di sana. Beberapa pihak mengecam tindakan Qatar yang tidak menerima LGBTQ dan melakukan diskriminasi terhadap mereka. Pemerintah Qatar telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan perlindungan terhadap pemain dan penonton yang datang ke Piala Dunia, namun mereka juga menegaskan bahwa hukum negara tetap berlaku dan tidak akan diubah untuk acara tersebut.

Walaupun Qatar memiliki pandangan yang konservatif terhadap LGBTQ, Organisasi Piala Dunia FIFA (FIFA) menyatakan bahwa mereka akan melindungi hak-hak semua pemain dan penonton yang datang ke Piala Dunia, termasuk hak-hak LGBTQ. Namun, tetap ada kontroversi dan cemas dari sebagian pihak mengenai perlakuan yang sesuai dan perlindungan yang diberikan pada pemain dan penonton sejenis saat Piala Dunia digelar di Qatar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun