Pada suatu pagi di beranda kau duduk manis dengan buku di tangan, sedang aku menyeduh kopi sebagai jamuan, kita hanyut dalam bicara yang tanpa arah dan tujuan hingga kau tiba pada kata:
"aku ingin mencintaimu sebagaimana aku terhadap kopi, meski pahit terasa namun tetap akan ku selami."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!