Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Athallah
Muhammad Rifqi Athallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student who passionate in automotive especially about motorcycle.

Work smart, play smarter!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Apa Itu Kompresi Mesin?

9 Juni 2022   08:55 Diperbarui: 9 Juni 2022   09:01 11358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by: https://fastnlow.net/sebenarnya-apa-maksud-dari-rasio-kompresi-mesin/

Halo readers! Dalam kondisi sedang beroperasi, mesin akan melakukan suatu proses atau langkah yang dinamakan dengan kompresi. Hal ini berlaku pada dua jenis mesin yang umum yaitu mesin dua tak maupun mesin empat tak. Setelah bahan bakar dan udara masuk ke dalam ruang bakar maka keduanya akan dipadatkan oleh piston di dalam ruang bakar yang menuju titik mati atas (TMA), oleh karena itu proses atau langkah tersebut dinamakan dengan kompresi atau pemadatan. Proses ini terjadi begitu cepat seiring dengan bertambahnya putaran mesin, apabila mesin sedang berputar pada 6.000 putaran per menit (rpm) maka akan terjadi 50 kali langkah kompresi hanya dalam waktu satu detik saja!

Penulis akan membahasnya dalam versi mesin empat tak. Dalam mesin empat tak, langkah-langkah siklus pembakaran yang terjadi adalah sebagai berikut:

Langkah hisap -- Langkah kompresi -- Langkah tenaga (pembakaran) -- Langkah pembuangan asap

Langkah hisap adalah proses dimana udara dan bahan bakar memasuki ruang bakar; Langkah kompresi adalah proses dimana udara dan bahan bakar dipadatkan oleh piston; Langkah tenaga adalah proses dimana busi memercikan bunga api sehingga terjadi pembakaran pada mesin yang sebagai output-nya adalah tenaga atau daya; yang terakhir adalah langkah pembuangan asap yang dimana asap hasil dari pembakaran akan dikeluarkan melalui knalpot motor. Total ada empat Langkah, itulah mengapa disebut dengan mesin empat tak ataupun empat Langkah.

Kompresi tentunya mempunyai besarannya sendiri, yang disebut dengan rasio kompresi. Pada spesifikasi motor tertera misalnya dengan tulisan 10,4:1 atau 11,3:1 atau 12,6:1 dan sebagainya, itulah yang dinamakan dengan rasio kompresi. Adakah rumus untuk menghitung rasio kompresi? Tentu jelas ada! Namun pada intinya rasio kompresi tersebut dihitung melalui seberapa besar volume ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah (TMB) dengan seberapa besar volume ruang bakar ketika piston berada di titik mati atas (TMA) dan yang demikian disebut dengan rasio kompresi statis. Sejauh pembacaan penulis, pabrikan motor menaruh spesifikasi rasio kompresi mesin menggunakan data rasio kompresi statis.

Bila ada statis, maka pasti ada dinamis. Lalu bagaimana dengan rasio kompresi dinamis? Rasio kompresi dinamis dihitung sejak posisi katup intake tertutup seiring dengan naiknya piston dari titik mati bawah (TMB) kemudian dihitung volume ruang bakarnya, lalu dihitung dengan seberapa besar volume ruang bakar ketika piston telah berada di titik mati atas (TMA). Umumnya angka rasio kompresi dinamis akan lebih kecil daripada angka rasio kompresi statis.

Lantas seberapa pentingkah sebuah rasio kompresi pada mesin? Rasio kompresi menentukan performa dari sebuah mesin motor, semakin tinggi rasio kompresinya maka biasanya mesin tersebut berperforma tinggi serta mempunyai efisiensi yang tinggi juga, karena udara dan bahan bakar yang tercampur akan semakin homogen dan hasil pembakaran menjadi lebih sempurna. Yang paling penting adalah rasio kompresi menentukan pemilihan bahan bakar yang cocok untuk motor kita, apabila spesifikasi bahan bakar dibawah ketentuan rasio kompresi maka akan menyebabkan ngelitik (knocking/pre-ignition) pada mesin. Sedangkan apabila spesifikasi bahan bakar diatas ketentuan rasio kompresi makan akan menyebabkan bahan bakar tidak terbakar sempurna sehingga menimbulkan kerak di ruang bakar, atau yang lebih parahnya akan menimbulkan fuel dilution!

Nah readers, begitulah pembahasan mengenai rasio kompresi mesin! Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Apabila ada pertanyaan seputar pembahasan ini, boleh ditanyakan langsung ya readers!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun