Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Athallah
Muhammad Rifqi Athallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student who passionate in automotive especially about motorcycle.

Work smart, play smarter!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Motor Berbahan Bakar Air, Apakah Mungkin?

4 Juni 2022   14:30 Diperbarui: 4 Juni 2022   14:36 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by: https://insights.globalspec.com/article/16001/where-does-the-internal-combustion-engine-go-from-here

Halo readers! Penerapan sumber energi terbarukan memang sedang digencarkan untuk saat ini, salah satunya adalah pengkonversian air menjadi bahan bakar pada mesin kendaraan. Air merupakan unsur alami yang sangat berlimpah, menguasai sekitar 70% dari unsur-unsur lain yang ada pada bumi. Di Indonesia, belakangan ini viral mengenai seseorang yang mampu membuat motor dengan air sebagai bahan bakarnya, jauh sebelum itu juga beberapa kali viral di Indonesia mengenai hal yang serupa.

Mesin melakukan pembakaran yang dimana ada api disana, secara logika tidaklah mungkin terjadi "pertemanan" antara api dengan air. Lalu bagaimana air itu dikonversi menjadi bahan bakar? Tahap yang dilakukan adalah proses elektrolisis air, dimana air yang digunakan juga air yang telah terdistilasi sehingga tingkat kemurniannya mencapai 99% hanya atom hidrogen dan oksigen (bukan berupa air mineral). Dari proses elektrolisis tersebut akan dihasilkan gas hidrogen dan oksigen yang keduanya akan memicu pembakaran saat dipantik dengan api.

Penggunaan air sebagai bahan bakar dengan metode tersebut, tentulah tidak bisa 100% diterapkan dengan teknologi mesin kendaraan pada saat ini. Mengapa demikian? Karena sejatinya, pada saat ini pembakaran pada mesin haruslah tetap menggunakan bahan bakar minyak. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbandingan stoikiometri dengan rasio (pembulatan) sekitar 1:14, maksudnya adalah 1 molekul bahan bakar akan dibakar dengan 14 molekul udara. Penggunaan gas hasil elektrolisis air sebagai bahan bakar menjadi mustahil apabila mengacu kepada perbandingan stoikiometri tersebut, juga dalam bahan bakar minyak (bensin) terdapat angka oktan yang menentukan titik detonasi dari bahan bakar yang digunakan, yang dimana pada gas hasil elektrolisis air tidak memilikinya. Bahan bakar minyak juga berfungsi sebagai pembersih, pelumas, dan pendingin alami ruang bakar. Jika menggunakan gas hasil elektrolisis air maka tidak akan ada ketiga hal tersebut yang pada akhirnya akan menyebabkan mesin menjadi rusak.

Di sisi lain, gas hidrogen dan oksigen yang telah dielektrolisis tadi dapat membantu proses penyempurnaan pembakaran pada mesin kendaraan sehingga akan didapat konsumsi bahan bakar minyak yang lebih irit, performa mesin yang meningkat, serta berkurangnya emisi gas buang. Juga di kemudian hari, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada teknologi mesin kendaraan yang dapat menyokong penuh penggunaan air yang dielektrolisis sebagai bahan bakar utama dari mesin kendaraan tersebut.

Nah readers, begitulah pembahasan mengenai air sebagai bahan bakar mesin motor. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Apabila ada pertanyaan seputar pembahasan ini, boleh ditanyakan langsung ya readers!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun