Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sekarang Aku Semakin Sadar dan Berdoa

13 Desember 2019   07:03 Diperbarui: 13 Desember 2019   07:16 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Ketika larut mulai menjelang. Hamba duduk diakhir malam. Kendati gelap semakin pekat. Bertambah keheningan pasti menghampiri. Melalui jalan sunyi hatiku merasakan lain.

Segelintir sinar telah membias. Mengasih ketenangan dan kebahagiaan. Kembali kututup mata kecilku. Seumpama berusaha untuk bermimpi. Mudah hendaknya dingin menjadi hangat.

Tanpa terasa kuperlihatkan rasa remang. Fajar kizib datang aku masih tetap terjaga. Kelihatan hitam mulai memerah. Gejala pagi lihat peristiwa nan biasa kulewati. Mahir mendatangkan kebahagiaan lebih.

Patut kenapa bukan aku mengaturnya. Tetapi pasti pagiku segera datang menemani. Jiwaku turut bersinar dalam menyenangkan. Selepas terlelap dari kelam lebam. Mengurai lagi mata kecilku.

Gelap dan pekat makin mendekap. Lenganku mulai dapat bergerak. Mendapat apa saja dalam gelap. Sekarang aku semakin sadar dan berdoa. Memohon ampunan pada halikuljabbar.

(Pondok Petir, 21 Nopember 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun