Puisi : Edy Priyatna
Ketika larut mulai menjelang. Hamba duduk diakhir malam. Kendati gelap semakin pekat. Bertambah keheningan pasti menghampiri. Melalui jalan sunyi hatiku merasakan lain.
Segelintir sinar telah membias. Mengasih ketenangan dan kebahagiaan. Kembali kututup mata kecilku. Seumpama berusaha untuk bermimpi. Mudah hendaknya dingin menjadi hangat.
Tanpa terasa kuperlihatkan rasa remang. Fajar kizib datang aku masih tetap terjaga. Kelihatan hitam mulai memerah. Gejala pagi lihat peristiwa nan biasa kulewati. Mahir mendatangkan kebahagiaan lebih.
Patut kenapa bukan aku mengaturnya. Tetapi pasti pagiku segera datang menemani. Jiwaku turut bersinar dalam menyenangkan. Selepas terlelap dari kelam lebam. Mengurai lagi mata kecilku.
Gelap dan pekat makin mendekap. Lenganku mulai dapat bergerak. Mendapat apa saja dalam gelap. Sekarang aku semakin sadar dan berdoa. Memohon ampunan pada halikuljabbar.
(Pondok Petir, 21 Nopember 2019)