Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lahan Merah Tanpa Bertabur Bunga

22 Agustus 2019   08:14 Diperbarui: 4 September 2019   10:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Terserempak aku terjaga pada tidurku. Kesima sekejap dalam kehausan. Asa impian kulihat dirimu tersenyum. Sebelah sayap memusnahkan rasa. Tempat desa itu tampak kau tersenyum.  Persil pekarangan nan hijau aku. 

Tetapi kau rela terbaring di pusara. Hamba senantiasa ingat dirimu. Setelah  konsepsi nan kubisikan ditelinga. Repas rapuhmu tentang indahnya. Sawah di tempat rantau hanya gambaran. Lagu simpony agar kau bisa.

Terwalak darah nan mengalir deras. Ada suara tangis menggema tersua. Menderita selalu banyak bergetar. Wujud korban jatuh terlelap tanpa lukaku. Terpancang nisan bisu tak bernama. Lahan merah tanpa bertabur bunga.

(Pondok Petir, 07 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun