Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Terselap Lupa Pada Jejak Jalan Menuju Pulang

20 Juli 2019   09:49 Diperbarui: 20 Juli 2019   09:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: capslocknet.com

Puisi : Edy Priyatna

Begitu saat pertama kali aku mendengar. Aku rasakan hadirnya getaran hati. Tak mengerti apa nan terjadi. Saat itu lalu aku menyaksikan. Kulihat dan kutatap penutup hujan.

Hamba sangat bahagia mengenalnya. Di dalam hati berteriak seraya sepi.Hati di jantung genangan rindu. Ingin rasanya langsung memelukmu. Sadar tobat kendati terjadi.

Tetapi aku tahu bahwa kau telah cakap. Singgah rasa resah mengganggu. Sesaat terluput oleh gundah gulana. Tatkala keraguan kegelisahan sanubari. Pada mulut nan mulai kaku.

Mengenjang maju melajulah bahteraku. Tinggal lampaui segala keluh kesah. Pinggiran tepian nan tak berujung. Sampai hingga di penghujung asa. Sejahtera bahagia pastilah kan tiba.

Ketika musim tiada lagi memekarkan bunga. Hanya membawa petaka pada ranting rapuh. Melepuh pada bara api kau kirim lewat angin. Aku saja menyebut namamu setiap napasku.Terselap lupa pada jejak jalan menuju pulang.

(Pondok Petir, 05 Juli 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun