Puisi : Edy Priyatna
Begitu saat pertama kali aku mendengar. Aku rasakan hadirnya getaran hati. Tak mengerti apa nan terjadi. Saat itu lalu aku menyaksikan. Kulihat dan kutatap penutup hujan.
Hamba sangat bahagia mengenalnya. Di dalam hati berteriak seraya sepi.Hati di jantung genangan rindu. Ingin rasanya langsung memelukmu. Sadar tobat kendati terjadi.
Tetapi aku tahu bahwa kau telah cakap. Singgah rasa resah mengganggu. Sesaat terluput oleh gundah gulana. Tatkala keraguan kegelisahan sanubari. Pada mulut nan mulai kaku.
Mengenjang maju melajulah bahteraku. Tinggal lampaui segala keluh kesah. Pinggiran tepian nan tak berujung. Sampai hingga di penghujung asa. Sejahtera bahagia pastilah kan tiba.
Ketika musim tiada lagi memekarkan bunga. Hanya membawa petaka pada ranting rapuh. Melepuh pada bara api kau kirim lewat angin. Aku saja menyebut namamu setiap napasku.Terselap lupa pada jejak jalan menuju pulang.
(Pondok Petir, 05 Juli 2019)