Puisi : Edy PriyatnaÂ
Akan dari lintas selanjutnya. Melewati pulau perkampungan. Wujud gangguan mengusik dalam angan. Saat serangan menerjang ketika badai. Adalah cara hidup nan alami. Tak mudah dapat terbayangkan. Harapan pada ikhtiar dan keyakinan. Pasti terus ku lihat senja. Begitu saat badai menerjang. Tetap berpikir serius pada benak. Hanya berlayar melaut berangkat.Â
Sangkat hingga ke negeri impian. Atas pada ikhtiar kehendak. Harus selama seraya keyakinan. Senantiasa selama ada saat di butuhkan. Menusuk terus kerongga dada. Ketika reda masih terasa rintik. Batin berteriak dalam sunyi. Sentral jantung genangan rindu. Dan ku tatap penutup hujan. Sama dengan lihat tatapmu. Paha belalang gerimis menghujani.
(Pondok Petir, 19 Maret 2019)
Â