Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Melacak Ketika Bergerak

19 Februari 2019   07:51 Diperbarui: 19 Februari 2019   08:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biting jam di dinding terus berputar. Tak pernah berhenti. Hari pertama mulai berkesan. Penantian mendebarkan hati. Menyentak rasa suka citaku. Berhubung pasti akan sirna sendiri.

Seperti dulu ketika kita berjumpa pertama kali. Terhadap lukisan senjamu. Kunyanyikan kidung malam. Lalu kutulis dalam lembar hati ini. Beta nan dulu telah berjuang. Kemudian menjadi pahlawan.

Beradulah setop sebentar. Kini telah mewarisi. Janji sumpah senantiasa bergema. Tentang cerita malam serta pesan kesan. Agar tetap dapat tersimpan semua hasrat kita. Selepas masih secara paling indah.

Walau bagaimanapun aku akan tetap. Mempertahankan rasa kasih tertinggal. Terbatas hati selalu putaran itu. Geraknya begitu cepat. Padahal belum sempat berkata maaf. Kesalahan bubung dalam hidup.

Pada mereka semua. Hamba berangkat melangkah. Mengikuti arah jejak angan. Kembali menelusuri jalan berliku berdebu. Sangat melindungi bermanfaat. Melacak ketika bergerak.

(Pondok Petir, 14 Pebruari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun