Puisi : Edy Priyatna
Imbauan mampir di ruang diri. Padahal kematian bukan sekedar kepindahan. Tertahan di telan prahara. Ibarat asa tertandu di kelopak mata. Terlihat wajahmu berona putih. Ranum bercahaya indah. Subuh terlihat sangat cerah. Membangunkan jiwa pelangiku.
Terang datang begitu pesat. Serupa terang mentari melayang. Menembus batas rinduku. Tanah sejuk karena kerukunan. Menciptakan kebersamaan nan indah. Dalam perlindungan pada setiap waktu. Menuju masa depan dengan keihklasan. Senja masih tetap terjaga.
Penaka gelap nan telah sirna. Menghilang di balik rembulanku. Barangkali sebagian diriku. Akan tetap berdiam di sini. Patera tak bersuara. Ketika datang hampa udara. Menunda turunnya hujan. Kendati agar lembar goresan beku.
(Pondok Petir, 12 Pebruari 2019)