Puisi : Edy Priyatna
Membahagiakan kita belajar hidup. Kendati belum maksimal. Bertahan dalam damai tanpa perang. Kesinambungan berjalan perlahan. Engkau selalu memiliki matahari. Mencari sajak-sajak indah. Untuk ku sunting sebagai hiasan kata. Pada tiap lekuk cantiknya.
Sahabat sewaktu sahabat sejati. Tercatat pada langit biru. Untuk sebuah kehendak mulia. Hingga membuat ku terjaga. Sadar bila membiarkan emosi. Bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi. Sahabat seruang kamar. Hari adalah lembaran baru bagimu.
Teladan langkah mulai tertanda lagi. Senantiasa memberikan nikmat para petaninya. Akan ada banyak pelangi nan menghiasi sawahmu. Secantik rembulan menjenguk bumi. Perkenankanlah aku menuturkan goresan hati. Semua tercipta karena keinginan. Tolong catat di hatimu. Aku juga petani di desaku.
(Pondok Petir, 10 Pebruari 2019)