Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Aku Juga Petani di Desaku

15 Februari 2019   08:34 Diperbarui: 15 Februari 2019   08:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Membahagiakan kita belajar hidup. Kendati belum maksimal. Bertahan dalam damai tanpa perang. Kesinambungan berjalan perlahan. Engkau selalu memiliki matahari. Mencari sajak-sajak indah. Untuk ku sunting sebagai hiasan kata. Pada tiap lekuk cantiknya.

Sahabat sewaktu sahabat sejati. Tercatat pada langit biru. Untuk sebuah kehendak mulia. Hingga membuat ku terjaga. Sadar bila membiarkan emosi. Bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi. Sahabat seruang kamar. Hari adalah lembaran baru bagimu.

Teladan langkah mulai tertanda lagi. Senantiasa memberikan nikmat para petaninya. Akan ada banyak pelangi nan menghiasi sawahmu. Secantik rembulan menjenguk bumi. Perkenankanlah aku menuturkan goresan hati. Semua tercipta karena keinginan. Tolong catat di hatimu. Aku juga petani di desaku.

(Pondok Petir, 10 Pebruari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun