Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Brunei Darussalam

4 Desember 2018   06:36 Diperbarui: 4 Desember 2018   06:41 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna
 

Nila samudra model angkasa. Sentralnya di awan bening. Anak buah dengan keputusan. Lengkung langit tak di peluk tabun. Nagari itu menyandarkan. Jenjang menerima beralur sepanjang kesan. Hamba melihat persona menegah jagat. Laksana kendana sinyal perairan nyawanya.  

Tak ada asap membumbung di peparu jalan. Dengan kedalaman tanpa serbuk. Kasta nan hamba taruh di awan. Bawah umur senang bahagia. Lembing menenangankan kehidupan. Nagari tersebut terawat aman dan berjarak. Sudah pernah lulus dari bianglala. Semut membagi dengan semangat.  

Melangkahi alam beserta penawar. Dengan membawa panggul jawi. Hamba akan memburu waktu. Cakap merasi telah melebur emosi. Berguncang menggeletar bulatan langit jiwa. Menumpu riwayat silsilah di kedapatan. Sepak terjang aksi anak masa. Seandainya hamba mendarat di tanah air. Egoku sedang berada di sana.

  

(Brunei Darussalam, 30 Nopember 2018)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun