Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hingga Tak Sadar Hartanya Hilang

21 November 2018   08:24 Diperbarui: 21 November 2018   11:29 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Mengikuti kata pengarang di sini. Ada sebuah negeri impian. Konon negeri ini sangat manis. Menjadi negeri para hobi. Berpenghuni jutaan kesenangan. Dalam kabar burung kisah.

Semua isi buminya hampir sirna. Ada sebentuk nagari idaman. Sebuah ibu pertiwi simulasi. Para penata mahdinya tertidur. Untuk kekal sepanjang hari. Di atas tempat kursi hangat.

Belakang balik ruang janji. Gerangan kampung halaman. Merupakan tempat kelahiran minat. Berpemukim miliuner keceriaan. Dalam gunjingan cerita. Ada hanya bayangan ilusi.

Sebentuk tanah air ideal. Tengah majikannya terlena. Jangan sampai lowong. Di arah tempat pekerjaan baik. Di tempat relung iktikad. Hingga tak sadar hartanya hilang.

 

(Pondok Petir, 15 Nopember 2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun