Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semangat Kerja Keras

20 November 2018   08:12 Diperbarui: 20 November 2018   08:23 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.picgram.online

Puisi : Edy Priyatna

Setelah kampung itu dekat dengan maut. Di ujung barat porak poranda. Karena ada air laut menelan pantai. Lalu ada penembak misterius. Dalam goncangan gempa besar. Bagian tengah luluh lantah. Ada letusan gunung berapi. Dan banyak jembatan runtuh. Dalam banjir badai nan dahsyat. Sementara di timur pun tergoncang prahara. Ada sebuah negeri impian. Ternyata negeri ini. Telah tak punya rembulan. Apalagi tak punya matahari. Ada hanya bayang ilusi. Meliputi para penguasa memperkaya diri. Air sebak menyapu desa. Tambahan pula banyak penyambar. Tak pernah ingin berhenti mencuri. Menyebabkan kaumnya harus bersusah-payah. Sebilang saat mesti selalu berjuang. Berkarya berusaha berupaya belajar. Berangkat dengan kematian. Jangan sampai kosong. Semangat kerja keras. Harus selalu ada dan terus berkorban. Kini daerah itu tidak lagi memiliki pagi. Sebab di sini esok tak pernah mantap.

  

(Pondok Petir, 14 Nopember 2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun