Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Seluruh Kesejukan Lingkungan

3 Juni 2018   15:07 Diperbarui: 4 Juni 2018   02:55 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Semat jam di dinding terus berputar

tak pernah berhenti

hari pertama mulai berkesan

penantian mendebarkan hati

menyentak rasa suka citaku

Sadarlah dengan nyawa kebahagiaan

lupakan keresahan dan keonaran

bercahayalah demi keseimbangan

cerahlah serupa senyum matahari

menggunakan kedamaian jiwa

Sesudah menjadi penolong

nan dahulu telah berjuang

kini sudah pernah mewarisi

janji beradulah sebentar

sumpah senantiasa bergema

Sikunya amat tajam

lampas goresan hitammu

menusuk dan membakar serupa pedar

membuat kobaran api sepi menjadi kelam

selaku keindahan hati

Sedikit hati selalu putaran itu

geraknya begitu cepat

padahal belum sempat berkata maaf

bagi mereka semua

kesalahan melimpah dalam hidup

Sawah kuning di ladang hijau

tanah merah berlapis coklat

lapisi abumu dengan jingga

lalu hujanlah untuk melepas kerinduan

seluruh kesejukan lingkungan

(Pondok Petir, 24 Mei 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun