Pendukung telanjangku telah menapak bukit tunggang bukit hatimu
tunasmu memandang seolah mendorongku hendak terus melangkah
kendala menghadang trip melelahkan paripurna onak dan tulang
Setelah ramahnya bekerja walau aku hanyalah makhluk kecil hinaÂ
tetapi senyumku tak pernah palsu sedangkan bukan data susilaÂ
tapi sudahlah ini hanyalah puisi tak perlu lagi tanggap risau resah Â
(Pondok Petir, 23 Juni 2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!