Mohon tunggu...
Erwan Prakoso
Erwan Prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - Low profile,friendly

Orang biasa yang senang observasi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Alasan di Balik Kesuksesan Film Marvel Avengers dan Kegagalan D.C Justice League

24 Agustus 2019   08:12 Diperbarui: 24 Agustus 2019   13:49 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Warner Bros Pictures

Iseng-iseng saya tak sengaja menonton kembali tayangan film Justice League disebuah channel tv kabel , saya menyaksikan kembali aksi Batman dan kawan-kawannya dalam menumpas kejahatan yang tergabung dalam tim superhero "liga keadilan" / Justice League

Sebenarnya tidak jelek-jelek amat sih , cukup bagus dan menghibur menurut saya . Tapi, kenapa masih kalah dengan Seri film Avengers milik Marvel Studio ya ?

Jawabannya sederhana, karena Marvel lebih konsisten dalam membangun tiap karakter nya selama 10 tahun berjalan, Marvel dapat meramu jalinan cerita apik yang saling bersambung berhubungan antar satu dengan yang lain dan berhasil memperkenalkan tiap tokohnya pada penonton. Disitulah kuncinya 

Tak kenal maka tak sayang , kalau sudah kenal akan muncul rasa sayang , demikian yang dapat disimpulkan dari drama persaingan film D.C dan Marvel ini.

Penonton dibuat mengenal dengan baik karakter-karakter Marvel ,sehingga mereka melupakan kesalahan-kesalahan yang lazim terjadi dalam pembuatan suatu film. Sementara itu, mungkin penonton  ,belum mengenal dengan baik ,karakter-karakter yang ada di Justice League ,selain Batman dan Superman tentunya.

Karena faktor belum kenal itulah, kesalahan sekecil apapun dalam filmnya, menjadi sangat diperhatikan dan dibesar-besarkan.   Seharusnya sebelum membuat film kumpulan superhero Justice league, D.C memperkenalkan dengan baik tiap-tiap karakternya ,ada pendalaman karakter sebelum disatukan ke dalam tim.

Film Justice League tidak jelek-jelek amat menurut saya, karena yang menanganinya adalah sutradara yang sama , seperti yang membesut film Avengers pertama sebelumnya , yaitu Joss Whedon.

Whedon dapat memberi celah angin segar dengan sentuhan humor simpel namun cerdas ,khas Avengers besutannya terdahulu, sejenak kita dapat melupakan tone kelam khasnya film superhero D.C bekas peninggalan film Trilogi The Dark Knight yang sukses besar.  Semenjak itu film-film D.C menjadi kelam , dengan alur yang terlalu berat dan serius .

Sampai Aquaman karya James Wan berhasil mengubah citra kelam tersebut ke dalam suasana yang lebih ceria dan segar ,melalui sentuhan-sentuhan humor yang cerdas.

Jika D.C sejenak mau merenung dan memiliki  sebuah idealisme berkarya yang tak sekedar mengejar keuntungan semata, bisa saja di masa depan, ia dapat mengejar kesuksesan Marvel .

Kesuksesan Marvel saat ini adalah buah dari konsistensi yang berproses menjadi sebuah keberhasilan yang besar. Dalam jalinan film semestanya, tentu tidak semua filmnya sukses secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun