Kasus Perusahaan Cendant

KASUS PERUSAHAAN CENDANT

Cendant Corp. Dipasilitasi oleh Bull Market tahun 1990-an, HPS, Inc.mengalami pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 25% melalui saham untuk saham akuisisi perusahaan. Dengan Henry Silverman sebagai kepala, harga saham HPS, Inc. meningkat dari $ 4,75 pada 1992 menjadi $ 77 pada desember 1997.

Pada januari 1998 perusahaan bergabung dengan CUC Internasional untuk membentuk Cendant Corp. CUC bergerak di bisnis selling travel, shopping, dan dining discount membership. Walter Forbes, mantan CEO CUC, menjadi CEO dari perusahaan gabungan . 

Tidak lama setelah merger, kedua menejer mantan CUC yang tinggal setelah merger mendekati Michael Monako, CFO Cendant , dan memberitahukan bahwa CUC manajemen, termasuk CFO mantan, telah memanufaktur laba dalam rangka meningkatkan harga saham perusahaan. Secara khusus perusahaan, untuk tujuan triwulan, telah menyiapkan    akun piutang aktif dan mengkredit rekening  fiktif akun revenue untuk penjualan membership yang tidak ada. Sebelum akhir kuartal keempat, pencatatan revenue fiktif dibalik.

Untuk mengkompensasi pembalikan revenue dan dengan demikian meningkatkan earning untuk tahun fiskal, manajemen memerintahkan staf akuntansi untuk mengenali semua penjualan membership baru sebagai revenue untuk tahun berjalan sementara menunda pengeluaran yang terkait selama satu hingga tiga tahun. 

Perusahaan juga mengurangi allowance untuk pembatalan membership di masa depan. Akhirnya, porsi besar cadangan yang dibuat untuk menutupi biaya yang berkaitan dengan akuisisi (misalnya, biaya pemecatan karyawan, penutupan fasilitas, dan perjalanan eksekutif) digunakan untuk membuat laba lebih. Sebagai berita fraud (kecurangan) menembus komunitas keuangan, harga saham cendant menurun dari $ 41 pada bulan april 1998 menjadi $ 13 pada bulan agustus tahun itu.

Komite audit cendant Arthur Andersen terlibat melakukan satu fraud (kecurangan) audit khusus, yang menentukan bahwa 61 persen dari laporan CUC s 1997 laba dibuat. Walter Forbes mengundurkan diri sebagai CEO cendant dan pemegang saham mulai menutup perusahaan. Ernst & Young, auditor CUC s, telah mendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan 1997.Cendant, oleh karena itu, menggugat auditor atas kelalaian karena merreka percaya pada audit perusahaan ketika mereka tidak diberi akses ke buku-buku utama CUC s sebelum marger. Selain itu Ernst & Young yang diletakkan dalam dua kelas terpisah sesuai tindakan oleh pemegang saham cendant.

 Perusahaan membantah kewajiban (hutang) atas dasar bahwa menejemen telah melakukan fraud dalam kolusi, bahwa dokumen telah dibuat dan bahwa akses ke dokumentasi yang menguatkan fiktif pencatatan jurnal karena mereka menolak akses tersebut. Oleh karena itu peran dari pada audit pada kasus ini sangatlah penting, karena pengauditan dari pihak lain akan dapat menurunkan harga saham pada suatu perusahaan dan juga akan dicurangi. Supaya perusahaan tidak dicurangi ,maka percayalah pada audit perusahaan sendiri tanpa campur tangan dari yang lain.