Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Coban Jahe

11 Juni 2020   06:25 Diperbarui: 11 Juni 2020   06:55 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Entah kenapa saya lebih suka destinasi liburan itu ke air terjun. Senang mendengar suara gemericik airnya. Merasa menjadi makhluk Allah yang tiada berarti. Sebagai intropeksi menjauhkan diri dari kesombongan dengan menikmati ciptaan Allah SWT. Selain itu juga selalu murah meriah dan sehat karena pasti harus jalan kaki hehehe. Bisaanya hanya kena biaya parkir saja berkisar lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah untuk bisa masuk kawasan tempat wisata air terjun dimanapun itu.

Nah kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya ke Coban Jahe. Ya, sebutan air terjun kalau di Malang itu Coban, kalau di Jember disebut Tancak. Sudah banyak coban di Malang yang saya jelajahi. Ketika bingung mau kemana karena list yang saya buat sudah tercentang akhirnya menemukan di google nama sebuah coban yang unik. Yakni, Coban Jahe. Semula saya pikir nama coban ini berhubungan dengan daerah penghasil rempah-rempah Jahe. Ternyata bukan, dan mendapati asal kata nama ini agak sedikit ngeri juga.

Konon katanya nama jahe berasal dari kata bahasa Jawa "pejahe" artinya meninggal. Jadi dulu daerah tersebut pernah menjadi tempat pembantaian pasukan pejuang Indonesia oleh Belanda. Ketika bersembunyi dan ketahuan oleh tentara Belanda mereka ditembaki dan gugur serta dimakamkan di daerah tersebut. Entah kebenarannya cerita itu sudah turun temurun dan memang ada tugu makam pahlawan sebelum pintu masuk Coban Jahe sebagai saksi pembantaian tersebut.

Terlepas dari cerita tersebut, coban Jahe memberikan pemandangan yang sangat menyejukkan dan membuat kita damai. Bagi yang suka destinasi alam ya guys. Di coban jahe sebenarnya ada nilai plus-plusnya. Karena yang disuguhkan sangat komplit. Ada beberapa coban di wilayah tersebut serta ada spot-spot foto bagi yang suka selfie. Terdapat bumi perkemahan bagi yang ingin menikmati malam bersama dengan tidur di tenda. Di depan pintu masuk Coban Jahe Satu samping kiri ada rumah kayu terdiri dari kamar-kamar untuk menginap serta di tengahnya ada aula bisa dijadikan sebagai tempat pertemuan. Eksotik dan asri cocok dengan alamnya.

Ketika saya kesana kebetulan ada organisasi pengendara motor yang mengadakan kegiatan tapi di ruang terbuka depan rumah kayu tersebut. Asik dan menggoda sekali untuk bisa mengajak teman-teman saya mengikuti jejak mengadakan kegiatan di alam terbuka. Bisa mendapatkan manfaat plus-plus. Makanan juga tidak susah karena di sekitarnya ada warung-warung yang menyediakan makanan khas kota dingin. Nasi ampok bakso dan sebagainya. Harganya pun juga terjangkau.

Jangan terkecoh ya guys. Sebelum ke Coban Jahe satu saat memasuki areal Coban kita parkir di tempat utama itu lebih dekat ke Coban Tarzan dan Coban Kali Jahe. Kalau ke Coban Jahe satu kita bawa lagi kendaraan menuju areal Coban Jahe satu yang jaraknya sekitar satu kilometer. Di tengah perjalanan ada kampung Indian dengan spot-spot fotonya serta ada warung terapung, hanya saja waktu itu tutup karena bukan weekend. Sebetulnya ada lima coban kata pemilik warung sekaligus tukang parkir di Coban Kali Jahe. Hanya saja karena waktu yang terbatas karena tidak tahu ada banyak cobannya saya hanya sempat ke tiga coban itu saja guys.

So, tertarik ke Coban Jahe? Perjalanan dapat ditempuh dengan sepeda motor ataupun roda empat dari Kota Malang melalui Jalan Laksda Adi Sucipto, kemudian menuju Pakis hingga Tumpang. Ambil arah Jabung mengikuti petunjuk jalan karena di sepanjang jalan banyak rambu dan petunjuk menunjukkan kearah Coban Jahe. Bagi yang membawa kendaraan roda empat hati-hati khususnya ketika memasuki Dusun Begawan. Bagi driver mobil harus lihai ya guys karena cukup menguras energy dan spot jantung karena rute jalan yang sempit dan terjal macadam. Apalagi jika berpapasan dengan mobil lainnya, harus mengalah salah satu.

Catatan jangan pernah coba-coba mandi atau berenang dibawah Coban Jahe mengingat aliran airnya yang deras. Jangan buang sampah sembarangan karena siapa lagi yang menjaga kebersihan dan kelestarian alam kalau bukan kita.

Jadikan pilihan destinasi wisata kalian ya guys kalau memang pecinta Coban. Salam Sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun