Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

IDI Jombang Bentuk Tim Dukungan Psikososial dan Duta Penyintas

6 Juni 2020   23:11 Diperbarui: 6 Juni 2020   23:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat Koordinasi IDI,Psikolog,Prgrammer Keswa, Dosen dan Peksos SPV PKH Jombang


Rumah Isolasi Pasien Covid 19
Rumah Isolasi Pasien Covid 19
Berbagai macam isu berkembang dalam situasi kondisi yang tidak menentu akibat pandemik Covid 19. Beredar video yang diunggah di youtube tentang konspirasi elit global, bisnis vaksin, hegemoni dari segala aspek dan lain sebagainya. 

Di tengah pandemik seperti ini tidak seharusnya menyampaikan suatu pernyataan atau hal-hal yang bisa menambah kepanikan masyarakat. Merasa bosan, capek, lelah, stress? Sama! Semua juga merasakan karena itu adalah rasa yang wajar. Justru aneh jika tidak merasakan stress.

Mensikapi kondisi yang demikian IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jombang membentuk tim satgas dan duta penyintas sebagai dukungan psikososial untuk masyarakat. 

Sebagai penggerak kegiatan pembentukan tim ini konseptornya adalah dr. Antina Nevi Hidayati, Sp.K.J. Kegiatan koordinasi dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (6/5/2020) mulai pukul 10.00 sampai pukul 13.00 di kantor IDI Jombang. Undangan dari berbagai macam latarbelakang. Ada psikolog RSUD, ada programmer keswa puskesmas, dosen FIK Unipdu serta pekerja sosial PKH Jombang.

Perbincangan mulai dari tingkat bawah planning membentuk tim satgas bantuan psikososial dari tingkat desa sampai kecamatan. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya deal akan dibentuk pada tingkat kecamatan. Mengingat jangkauan psikososial masih belum familiar padahal sangat dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. 

Stress tidak saja kepada pasien yang sudah positif terpapar covid 19. Namun bisa juga menimpa kepada seluruh lapisan masyarakat. Keluarga dari pasien, misalkan akan mendapatkan diskriminasi dari tetangga. Mengalami stress namun anggapan bahwa ini adalah hal wajar dan dibiarkan berlalu tentu tidak baik bagi kesehatan jiwa. 

Ketika kesehatan jiwa tidak seimbang maka akan mempengaruhi daya imun seseorang. Pun begitu kepada para nakes atau relawan yang tiap harinya berhadapan dan berinteraksi dengan pasien yang positif terpapar covid 19. 

Bisa saja ketakutan karena akan menulari anggota keluarganya atau dirinya sendiri yang tertular. Itu membawa beban tersendiri bagi para pejuang garda terdepan dalam merawat pasien covid 19 ini. Ide ini membawa IDI Jombang segera membentuk tim dukungan psikososial dan duta penyintas.

Duta penyintas ini adalah pasien covid 19 yang sudah sembuh. Nantinya akan menjadi role model atau contoh yang baik bagi pasien yang positif covid 19. Karena duta penyintas sudah berhasil melewati masa kritis sehingga bisa menjadi motivasi langsung untuk pasien yang positive covid supaya berhasil melewati masa karantina dengan sabar. 

Tak jarang karena kurang dukungan dan motivasi yang holistic membuat para pasien menjadi hilang kesabaran dan berbuat aneh. Mengirim video keluhan, merasa tidak diperhatikan, merasa didiskriminasikan. Padahal yang dilakukan oleh tim medis adalah demi kebaikan dan upaya perawatan supaya mereka bisa sembuh dan segera berkumpul kembali dengan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun