Mohon tunggu...
Darin Silfi
Darin Silfi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Supaya Tidak Banjir, Begini Perencanaan Drainase Seharusnya

7 November 2016   15:27 Diperbarui: 6 November 2020   13:10 2453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
membuat drainase di rumah. (kompas.com)

Banjir menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi, terutama di kota-kota besar di Indonesia.  Salah satu cara untuk menanggulangi banjir, biasanya pemerintah daerah melakukan perbaikan drainase di sepanjang jalan. 

Apakah drainase itu terlalu kecil sehingga perlu dilakukan perbesaran? Bagaimana perencanaan untuk drainase seharusnya? Berikut beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami ketika ingin merencanakan saluran drainase.

  • Mengetahui proyeksi jumlah penduduk tahun perencanaan

Untuk desain drainase perkotaan, jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan harus diketahui. Lamanya tahun proyeksi bergantung kebutuhan (10 tahun, 20 tahun, dst.) . 

Dari data jumlah penduduk ini kemudian dihitung berapa jumlah kebutuhan air bersih secara keseluruhan. Lalu, dari kebutuhan air bersih dihitung debit air buangan yang dihasilkan (biasanya 80% dari kebutuhan air bersih menjadi air buangan). 

Tidak hanya jumlah penduduk, tapi fasilitas non domestik juga diproyeksikan, seperti sekolah, pasar, doorsmeer,tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya untuk kemudian dihitung air buangan yang dihasilkan di tiap fasilitas.

  • Curah hujan

Data curah hujan juga diperlukan untuk diproyesikan sampai tahun yang direncanakan. Curah hujan biasanya memiliki periode ulang tahunan seperti 5 tahun sekali, 10 tahun sekali dst. Untuk menghindari banjir periodik tersebut, diperlukan data curah hujan time series pada tahun-tahun sebelumnya.

  • Mengetahui tata guna lahan

Tata guna lahan yang diperlukan adalah seperti berapa luas pemukiman penduduk, industri, hutan, sawah, ruang terbuka hijau. 

Ini diperuntukan untuk mengetahui berapa banyak air hujan yang terserap ke dalam tanah, dan air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah (biasa pada daerah perkerasan seperti jalan raya), sehingga harus dialirkan ke dalam drainase. 

Diperlukan asumsi-asumsi seperti penyeragaman luas bangunan rumah pada tahun perencanaan untuk mengetahui limpasan air hujan.

  • Topografi

Harus diketahui bagaimana kontur tanah daerah tersebut. Karena sifat air yang yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang rendah. 

Sejatinya, Drainase adalah suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut (Suhardjono, 1948). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun