Mohon tunggu...
Healthy

Dampak Kemoterapi, Apakah Setimpal?

24 September 2017   23:40 Diperbarui: 24 September 2017   23:57 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam essay kali ini kita akan membahas topik pembahasan yang cukup menarik, yaitu mengenai kanker. Kanker memang merupakan penyakit yang terkenal ganas dan jalan penyembuhannya adalah dengan cara kemoterapi. Namun apakah benar kemoterapi lebih membawa dampak negatif dalam penyembuhan kanker? Kita akan mengetahui hal tersebut dalam penjelasan berikut.

Kanker merupakan penyakit yang menyerang sel-sel pada manusia pada sikul sel yang khas. Biasanya kanker akan membuat sel tumbuh tidak terkendali dan melebihi batas normal, menyerang jaringan biologis yang ada di sekitarnya, serta berpindah ke jaringan tubuh lain melalui sirkulasi darah. Ketiga hal tersebut yang membedakan kanker dengan tumor jinak. Tidak semua kanker membentuk tumor. Kanker terkenal menjadi penyebab banyak kematian di dunia. Sebenarnya kanker dapat disembuhkan jika penderita mendapat perawatan sejak awal terkena kanker. Penyebab utama kanker adalah berasal dari rokok. Biasanya orang yang terkena kanker tahap awal masih belum bisa merasakan gejala-gejala kanker. Namun bila orang tersebut sudah merasakan gejala kanker, maka kanker tersebut sudah pasti merupakan kanker tahap lebih lanjut. Gejala-gejala yang dirasakan bila menderita kanker adalah perubahan kebiasaan atau gangguan buang air kecil atau besar, alat pencernaan terganggu dan susah menelan, suara serak disertai batuk yang tidak lekas sembuh, terdapat benjolan yang biasanya terletak di payudara, tahi lalat menjadi besar dan gatal, tubuh mengeluarkan darah atau lendir yang aneh, dan luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.

Berikut adalah faktor-faktor penyebab penyakit kanker. Yang pertama adalah faktor genetik. Keluarga yang memiliki riwayat kanker biasanya akan lebih tinggi beresiko terkena penyakit kanker. Biasanya adalah kanker payudara, kanker kulit, dan kanker usus besar. Yang kedua adalah faktor lingkungan. lingkungan yang kotor dan udaranya yang terkontiminasi dengan bahan-bahan kimia atau limbah yang dihasilkan dari pabrik-pabrik industri dapat memicu resiko terkena kanker paru-paru dan kanker kulit. Yang ketiga adalah faktor makanan. Makanan seperti makanan cepat saji, makanan dengan kandungan bahan pengawet yang tinggi, serta minuman beralkohol dapat memicu kanker pada saluran pencernaan. Yang keempat adalah faktor rokok. ini dikarenakan di dalam 1 batang rokok tersimpan zat-zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat memicu resiko kanker paru-paru atau kanker tenggorokan. Setiap hisapan rokok dapat membunuh banyak sekali sel baik yang ada di dalam tubuh kita. Yang kelima adalah faktor virus. Beberapa jenis virus dapat mengubah materi genetis sel-sel di dalam tubuh, sehingga sel-sel tersebut dapat memicu pembentukan sel kanker. Faktor yang terakhir adalah faktor hormon dalam tubuh yang tidak seimbang. Di dalam tubuh kita terdapat dua jenis hormon yaitu hormon Estrogen dan Progesteron. Hormon estrogen merupakan hormon yang dapat berfungsi merangsang pertumbuhan dan perkembangan sel yang dapat memicu terbentuknya sel kanker, sedangkan hormon progesteron yang berfungsi untuk melindungi tubuh dan mengontrol terjadinya pertumbuhan sel berlebih. Biasanya akan memicu kanker rahim dan kanker prostat.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena penyakit kanker. Yang pertama adalah tentang makanan. Kita dapat mengurangi mengkonsumsi makanan dengan lemak berlebih, memperbanyak makan sayur atau buah-buahan yang kaya akan serat, tidak mengkonsumsi makanan yang telah disimpan terlalu lama, dan membatasi minum minuman beralkohol. Selain makanan, kita juga harus menjauhi seks bebas yang dapat menularkan penyakit seksual, menghindari rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif, jangan terlalu stress, dan memeriksa kesehatan secara rutin dan teratur. Namun bila anda sudah terlanjur menderita penyakit kanker, jangan takut karena penyakit ini dapat disembuhkan apalagi dengan kemajuan teknologi jaman ini. Pada jaman dahulu, biasanya kanker diobati dengan cara oprasi, kemoterapi, maupun radiasi. Sekarang kanker dapat disembuhkan dengan cara lain, namun sebenarnya cara-cara ini merupakan pengembangan dari ketiga cara tadi. Cara yang pertama adalah dengan penyumbatan pembuluh darah. Cara ini membuat sel kanker tidak mendapat makanan sehingga mati. Tetapi yang akan kita bahas lebih dalam adalah mengenai kemoterapi.

Menurut saya, saya kurang setuju jika kemoterapi lebih membawa dampak negatif daripada penyembuhan kanker. Mengapa begitu? Meskipun jelas sekali bahwa dampak negatif yang diakibatkan oleh kemoterapi tidak kecil dan tidak kalah mengerikan dari penyakit kanker sendiri. Dan kemoterapi ini juga merupakan pengobatan kanker yang paling efektif dan yang paling banyak diminati. Kemoterapi juga terbukti telah menyelamatkan banyak jiwa. Jika dilihat dari jumlahnya pun juga sangat banyak. Namun dampak negatif dari kemoterapi hanya dirasakan saat menjalani perawatan kemoterapi saja dan tidak akan berbahaya bagi kesehatan. Mengingat bahwa semua pengobatan pasti memiliki resiko ringan maupun resiko berat. Setelah perawatan kemoterapi selesai, pasien tidak akan mengalami penderitaan. Hanya dalam kasus tertentu saja efek samping kemoterapi dapat dibilang lebih serius, misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan sangat cepat sehingga dapat beresiko infeksi. Terutama untuk kanker pada sel darah dan pada sumsum tulang yang paling beresiko terinfeksi akibat penurunan sel darah putih.

Sekarang kita akan lihat dampak-dampak negatif yang dialami setelah melakukan kemoterapi serta penjelasannya. Efek negatif kemoterapi yang pertama adalah rambut akan rontok sampai habis atau sampai pasien botak. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena rambut akan tumbuh kembali setelah menjalani kemoterapi. Disarankan pasien menggunakan kerudung, topi, atau yang lainnya selama proses kemoterapi. Selain itu, pasien yang menjalani kemoterapi akan merasakan nyeri di semua sendi otot. Hal ini terjadi karena obat-obat yang telah diberikan sedang melawan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh pasien. Efek negatif yang kedua adalah pasien akan merasa mudah mual dan ingin muntah. Hal ini merupakan akibat langsung dari obat-obatan yang dipakai selama proses kemoterapi. Rasa mual dan muntah ini disebabkan oleh sisa-sisa sel kanker atau sel normal yang mati akibat obat yang diberikan. Untuk mengurangi rasa mual, pasien dapat meminum obat mual dan banyak minum air agar racun-racun dalam tubuh dapat keluar melalui air seni. Pasien juga tidak dianjurkan untuk terlalu banyak makan karena akan memicu lambung sehingga ingin muntah. Namun biasanya nafsu makan pasien juga akan menurun. Ini normal terjadi 3-5 hari. Akibat dari menurunnya nafsu makan, daya tahan tubuh kita juga akan ikut menurun yang mengakibatkan tubuh kita akan lebih mudah terserang penyakit. Pasien dianjurkan untuk banyak makan sayur dan buah-buahan serta minum multivitamin agar daya tahan tubuh meningkat. Berikutnya efek negatif dari kemoterapi adalah dalam aktivitas seksual. Ini ditujukan kepada pasien yang sudah menikah dan berada dalam usia produktif tetapi harus menjalani kemoterapi. Sebenarnya pasien tidak dilarang melakukan hubungan seksual, namun yang harus diingat adalah jangan sampai hamil karena nantinya anak yang dilahirkan sudah pasti mengalami cacat. Selain efek negatif yang ada di atas, ada juga efek lainnya seperti nafas menjadi sesak dan detak jantung menjadi tidak biasa yang diakibatkan oleh anemia (dalam kasus tertentu), kulit menjadi kering dan terasa perih, gusi berdarah, mudah memar, tidur malam menjadi agak sulit, gairah seksual menjadi menurun, sering merasa lelah dan menjadi lemah di sepanjang hari, dan juga konstipasi atau diare. Efek-efek yang terjadi saat menjalani pengobatan kemoterapi ini muncul karena obat yang masuk ke dalam tubuh kita selama kemoterapi tidak dapat membedakan mana sel kanker yang berkembang secara pesat dan mana sel yang berkembang secara normal yang juga sedang berkembang pesat. Seberapa berat efek-efek selama pengobatan kemoterapi yang dirasakan setiap pasien tidak dapat diprediksi karena setiap orang memiliki tubuh yang berbeda satu dengan yang lain dan reaksi terhadap pengobatan tersebut juga berbeda.

Nah, berikutnya mari kita lihat dampak positif dari kemoterapi dalam penyembuhan kanker.  Yang pertama, kemoterapi dapat meringankan gejala yaitu dengan cara memperkecil tumor yang menyebabkan rasa sakit dalam tubuh. Yang kedua adalah kemoterapi dapat mengendalikan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh penderita kanker. Sel-sel kanker ini nantinya akan diperlambat dan dicegah untuk menyebar ke seluruh tubuh juga sekaligus menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh lain. Dan yang terakhir, jika kemoterapi dilakukan secara tepat dan rutin bahkan dapat menyembuhkan kanker secara total. Kemoterapi menghancurkan sel kanker secara sempurna dan mencegah sel kanker untuk berkembang di kemudian hari. Itu lah ketiga manfaat dari kemoterapi.

Jadi kesimpulannya adalah kanker memang merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan telah memakan banyak korban. Jika dilihat dari penjelasan saya di atas, saya tidak setuju jika orang berkata kemoterapi itu lebih membawa dampak negatif kepada pasien daripada dampak positif dan itu percuma. Karena memang untuk saat ini belum ditemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit kanker dengan efek negatif yang sedikit. Sehingga untuk saat ini kemoterapi dianggap paling ampuh dan efektif untuk masalah penyembuhan penyakit kanker. Kemoterapi juga banyak diminati oleh penderita penyakit kanker dan terbukti telah menyelamatkan banyak jiwa meskipun dampak negatif dari kemoterapi sendiri tidak kecil namun yang jelas tidak membahayakan kesehatan para pasien, mengingat bahwa setiap pengobatan pasti ada efek negatifnya entah itu ringan atau berat. Efek yang dirasakan juga hanya terjadi selama masa pengobatan saja, setelah itu pasien akan sehat dan normal kembali. Meskipun hanya pada kasus tertentu dapat dibilang lebih serius, misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan sangat cepat sehingga dapat beresiko infeksi. Efek samping negatif dari kemoterapi ini adalah rambut akan rontok, rasa nyeri pada setiap sendi otot, nafsu makan menurun, sesak nafas dan jantung tidak teratur yang diakibatkan oleh anemia, rasa mual dan muntah, sering mimisan, kulit menjadi kering dan terasa perih, mudah memar, gusi mudah berdarah, sulit untuk tidur, gairah seksual menurun, mudah merasa lelah dan lemah di sepanjang hari, diare, dan juga memakan biaya yang tidak sedikit. Efek yang dialami setiap orang berbeda, terganting bagaimana tubuh mereka bereaksi dengan obat yang diberikan. Namun setelah melewati semua proses dan efek-efek negatif tersebut kita menjadi sembuh dari penyakit kanker dan efek-efek negatif tadi tidak akan kita rasakan di kemudian hari.

Cukup sekian pembahasan kali ini mengenai dampak kemoterapi dari saya. Mohon maaf jika ada kesalahan.Semoga tulisan ini bermanfaat bagi banyak orang. Terima kasih, Tuhan memberkati. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya.

http://kanker.autoimuncare.com/

https://manfaat.co/

http://www.alodokter.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun