Mohon tunggu...
Eno L
Eno L Mohon Tunggu... Freelancer - Profil

Seorang manusia yang tengah memanusiakan dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Asa

8 Januari 2019   03:53 Diperbarui: 8 Januari 2019   04:01 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : catherine karnow

Dalam sesaknya udara pusat kota yang tercemar polusi, mereka masih berlari menuju sekolah dengan asa di genggaman. Meski terengah-engah, mereka tetap tersenyum sesampainya di sana. Bagi mereka, ada masa depan yang menanti. Menanti mereka yang memiliki kekuatan, tuk ciptakan kenyataan bagi cita-cita mereka saat ini.


Di tengah kekalutan problematika pusat kota. Selepas disibukkan menempa diri mereka, menghadapi berbagai tantangan seharian. Pada tengah malam yang dingin dan gelap, mereka beranjak dari rebahannya. 

Dalam sunyi, menghadap sang Pencipta. Mata mereka memejam tuk berdoa agar esok mereka semakin kuat, menyambut tantangan demi tantangan. Berdoa agar esok mereka kian teguh walau diterpa ragu. Berdoa agar asa dalam diri mereka kian membara dan tak pernah padam, meski tak jarang perjuangan mereka gagal atau tak berjalan sesuai ekspektasi. 

Seiring mata mereka membuka, ada keyakinan yang dijaga dalam diri. Keyakinan untuk terus berharap pada cita-cita di tengah kalutnya kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun